SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Antara/Oky Lukmansyah)

Pilkada DKI, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menepis maju ke Pilkada Jakarta.

Solopos.com, KARANGANYAR–Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menepis sinyalemen akan diusungnya dia oleh PDI Perjuangan (PDIP) dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Saya kira partai [PDIP] akan mencari petugas partai yang lebih baik dari saya,” ujar dia saat ditemui wartawan di sela kegiatan nggowes Solo-Tawangmangu, Karanganyar, Rabu (9/3/20167).

Ganjar menjelaskan pekerjaannya di Jateng masih menumpuk. Rakyat Jateng, menurut dia, sangat berharap bidang infrastruktur terus digenjot, beberapa tahun yang akan datang.

“Perintah Mbak Mega [Megawati] dulu, supaya saya menyelesaikan PR-PR di Jateng. Jateng ini jauh lebih besar dari DKI Jakarta loh, mulai dari luas wilayah, dan penduduknya,” kata dia.

Infrastruktur yang butuh pembenahan, menurut Ganjar, sangat beragam, mulai dari jalan, jembatan, saluran irigasi, energi, hingga transportasi. Pembenahan dilakukan secara bertahap. Selain infrastruktur, Ganjar memberikan perhatian penuh kepada upaya pengentasan kemiskinan. Sebab lebih dari empat juta masyarakat Jateng masih berstatus miskin
.
Mereka terkonsentrasi di 15 kabupaten/kota. “Masih ada empat jutaan loh mas. Ada 15 kabupaten/kota. Upaya pengentasan kemiskinan ini menjadi perhatian penuh saya,” imbuh dia.

Ganjar menjelaskan, akhir Februari 2016, Pemprov Jateng mendapat data masyarakat miskin, dari pusat. Selama ini Pemprov Jateng meminta data tersebut, sebagai acuan. “Akhir Februari lalu sudah ada data yang diberikan pusat. Data ini saya kejar-kejar terus, karena dulu tidak diberikan. Saya minta-minta terus, hingga akhirnya diberikan pusat,” kata dia.

Ganjar menerangkan data terbaru yang diberikan sangat penting karena sudah by name by adress. Data tersebut akan di-sharing kepada bupati dan walikota di Provinsi Jateng.

“Saya memang minta data detail, by name by adress dan klasifikasi miskinnya. Data ini akan memudahkan kami dalam memberikan treatment atau langkah penanganannya,” ujar dia. Penanganan kemiskinan dilakukan secara keroyokan. Pembangunan infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan, diarahkan untuk memacu pengentasan rakyat dari kemiskinan.

Di Soloraya, Ganjar mengatakan, daerah yang terdapat konsentrasi rakyat miskin relatif besar yaitu Wonogiri, dan Sragen. Mayoritas rakyat miskin terkonsentrasi di wilayah barat. “Kebanyakan di wilayah barat, seperti Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Grobogan, dan Wonosobo. Kalau di Soloraya ya Wonogiri, dan Sragen, kalau tidak salah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya