SOLOPOS.COM - Calon incumbent gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersilaturahmi dengan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Syafii Maarif. (JIBI/Solopos/Antara-Tim Kampanye Ganjar-Yasin)

Pilkada atau Pilgub 2018 dilakoni Ganjar Pranowo setelah bersilaturahmi dengan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif.

Semarangpos.com JOGJA — Kendati mengaku tak mengetahui secara mendetail, mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Syafii Maarif menilai kepemimpinan Ganjar Pranowo di Provinsi Jawa Tengah berjalan baik. “Saya tidak mengerti detail ya, tapi menurut saya [kepemimpinan Ganjar Pranowo] okelah,” kata Syafii ketika menerima kunjungan Ganjar Pranowo di Gedung Grha Suara Muhammadiyah, Kota Jogja, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (13/3/2018).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Syafii menyebutkan berdasarkan hasil survei tingkat nasional yang dipublikasikan Selasa itu, pasangan calon gubernur Ganjar Pranowo dan calon wakil gubernur Taj Yasin bakal menang dengan 79% suara jika pilkada atau Pilgub Jateng dilaksanakan hari itu. “Ternyata kalau penilaian [survei] tinggi itu menurut saya rasa rakyat sudah menentukan pilihannya,” ujar pendiri Maarif Institute itu.

Syafii Maarif yang oleh para penggemarnya kerap disapa Buya Syafii itu juga menyoroti program kredit murah Mitra Jateng 25 dari Bank Jateng yang digagas Ganjar Pranowo merupakan salah satu terobosan yang dibutuhkan masyarakat. “Kredit murah itu bagus, ternyata bank makin berkembang dan rakyat makin sejahtera. Banyak terobosan untuk bangsa ini. Sila kelima Pancasila sudah selayaknya dilakukan,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Syafii Maarif meminta Ganjar Pranowo merancang program yang realistis alias tidak mengada-ada dan memperhatikan program pertanian organik. “Program-program tersebut harus mampu diwujudkan untuk melayani rakyat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Terkait dengan pelaksanaan Pilgub Jateng 2018, Syafii juga berpesan agar berjalan damai dan tidak memecah belah rakyat seperti Pilgub DKI Jakarta. “Bertanding yang bagus dan fair, tidak ada black campaign serta jangan pakai model Jakarta. Pilgub DKI itu polarisasi tajam sampai pelosok, itu merusak demokrasi, merusak martabat bangsa ini,” katanya.

Ditemui wartawan seusai bersilaturahim dengan Syafii Maarif, Ganjar Pranowo mengaku mendapat banyak petuah agar pelaksanaan Pilgub Jateng berjalan adem dan menjauhi fitnah. “Saya meminta masukan dan petunjuk beliau agar pilkada kita adem, bermutu, dan menyenangkan. Pilkada tidak perlu yang serem-serem dan fitnah, persatuan harus dijaga, jangan sampai masyarakat terbelah,” ujarnya.

Disinggung soal peta politik, Politikus PDI Perjuangan yang kembali dicalonkan partai politiknya sebagai calon gubernur melalui Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jateng dalam rangkaian pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018 itu menyatakan sejauh ini masih berjalan sesuai harapan masyarakat. Meskipun sedang berada di tahun politik, katanya, situasi sosial masih relatif adem.

“Jateng relatif adem relatif ayem, kami para pasangan [peserta pilkada atau Pilgub Jateng 2018] menjaga ini terus menerus. Kita tunjukkan tidak ada bermusuhan seolah olah baku tinjau, ini suasana Jateng banget yang menghormati unggah-ungguh,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya