SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pilkada 2017, Partai Gerindra membidik kemenangan di lima daerah.

Solopos.com, KARANGANYAR–Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Jawa Tengah (Jateng) menargetkan lima kemenangan dari tujuh pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2017.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Target tersebut terbilang tinggi menilik capaian Partai Gerindra dalam Pilkada serentak 2015 di Jateng. Kala itu, Partai Gerindra bersama koalisinya menang di delapan kabupaten/kota.

Saat Pilkada 2015, Partai Gerindra bertarung di 19 kabupaten/kota, baik sebagai pengusung atau pendukung pasangan calon. Hasilnya, koalisi Partai Gerindra menang di delapan daerah.

Penjelasan itu disampaikan Ketua Desk Pilkada DPD Partai Gerindra Jateng, Sriyanto Saputro, saat ditemui wartawan di sela kegiatan di Kantor DPC Partai Gerindra Karanganyar, Sabtu (21/5/2016).

“Untuk Pilkada 2017 kami targetkan menang di lima daerah, dari tujuh kabupaten/kota yang menggelar pilkada. Daerah mana saja yang kami targetkan menang, itu rahasia,” tutur Sriyanto.

Politikus eks wartawan itu mengatakan target Pilkada 2017 dinaikkan menyusul hasil positif di Pilkada 2015. “Kami di urutan kedua setelah PDIP. Maka target 2017 kami naikkan,” imbuh dia.

Tujuh daerah yang menggelar pilkada 2017 yakni Salatiga, Jepara, Pati, Cilacap, Banjarnegara, Brebes, dan Batang. Partai Gerindra tak ingin kebobolan seperti di Sukoharjo dan Klaten, saat Pilkada 2015.

Saat itu, menurut Sriyanto, Partai Gerindra dikhianati salah satu parpol di Sukoharjo. Sedangkan di Klaten, calon yang akan diusung Partai Gerindra tidak melengkapi syarat pendaftaran.

Ihwal koalisi parpol, Sriyanto menyatakan tidak berpatokan kepada Koalisi Merah Putih (KMP) seperti di DPR. Prinsip tersebut telah dibuktikan saat penyelenggaraan Pilkada 2015.

“Saat Pilkada 2015, dari 19 daerah yang kami usung, tujuh di antaranya kami berkoalisi dengan PDIP. Koalisi di DPR tidak menjadi ukuran. Tak ada larangan arah koalisi di pilkada,” tutur dia.

Pertimbangan utama koalisi parpol, menurut Sriyanto, potensi kemenangan dalam pilkada. Persiapan pemenangan Pilkada 2017 terus dilakukan, sembari menyiapkan strategi Pilkada 2018.

Untuk Pilkada Karanganyar 2018, Partai Gerindra menargetkan bisa mengusung langsung cabup-cawabup, tidak lagi hanya menjadi partai pendukung pasangan cabup-cawabup.

“Di Karanganyar kami ingin menang. Kami tidak mungkin lagi hanya menjadi partai pendukung, harus pengusung. Saat Pilkada 2013 kami menjadi pendukung karena force major,” kata dia.

Ihwal calon yang diusung Partai Gerindra di Pilkada 2018 Karanganyar, menurut Sriyanto, tengah dipantau. Bakal ada survei untuk mengetahui popularitas, dan elektabilitas figur bersangkutan.

“Yang namanya parpol, calon dari internal itu keharusan. Tapi semuanya harus dilakukan ukur baju dulu, melalui survei. Untuk Karanganyar baru sebatas milang-miling, penerawangan,” ujar dia.

Sedangkan Sekretaris DPC Partai Gerindra Karanganyar, Adhe Eliana, menyatakan siap mendukung kebijakan partai dalam strategi pemenangan pilkada 2017 dan 2018.

Menurut dia, saat ini Partai Gerindra tetap berkomitmen sebagai partai pendukung pasangan Juliyatmono-Rohadi Widodo (Yuro). “Kami kawal hingga akhir masa jabatan,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya