SOLOPOS.COM - Ilustrasi hendak ke toilet (freepik)

Solopos.com, SOLO – Banyak orang beranggapan kloset jongkok lebih baik untuk kesehatan pencernaan penggunanya. Memang anggapan tersebut tidak salah, tapi juga tidak 100% benar. Ternyata, cocok tidaknya toilet duduk atau pun jongkok tergantung dari kondisi penggunanya.

Orang-orang yang punya masalah kesehatan pada kakinya, tidak dianjurkan untuk menggunakan toilet jongkok dan disarankan untuk memakai toilet duduk. Sedangkan toilet jongkok lebih disarankan untuk meminimalisasi risiko gangguan pencernaan seperti wasir, sembelit, hingga radang usus buntu. Untuk lebih jelasnya lagi, kamu bisa melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing dari kloset duduk dan jongkok dari rumah123.com, berikut ini:

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: 5 Tips Menata Dapur Minimalis Supaya Tampak Rapi

Kelebihan dan kekurangan toilet duduk
1. Desain modern dan elegan
Salah satu alasan yang membuat kloset duduk banyak digunakan adalah karena modelnya yang elegan, modern dan memberi kesan mewah. Hal tersebut akan susah didapatkan dari pemakaian kloset jongkok biasa yang desainnya monoton.

2. Tidak membuat pegal
Bagi sebagian orang, toilet duduk dianggap lebih nyaman karena penggunanya tak harus jongkok berlama-lama. Bagi mereka yang punya masalah kesehatan pada kaki, tentu lebih baik menggunakan kloset jenis ini.

Perlu Tenaga dan Waktu Lebih lama

3. Proses BAB lebih sulit dan lama
Posisi duduk, apalagi jika duduk dengan posisi biasa dan tegak lurus 90 derajat, justru membuat proses buang air besar menjadi lebih sulit untuk dilakukan dan tenaga yang dibutuhkan juga menjadi lebih besar. Dibutuhkan waktu lebih lama untuk buang air besar dengan toilet duduk sebab tubuh butuh proses untuk mendorong feses melalui sudut rectoanal.

4. Menularkan bakteri
Kloset jenis duduk dapat memicu banyak penyakit dan menularkan berbagai bakteri karena bersentuhan langsung dengan kulit dan tubuh. Solusinya adalah bersihkan menggunakan sanitizer setiap selesai BAB.

5. Risiko terkena penyakit pencernaan
Posisi saat menggunakan toilet duduk dianggap memainkan peran besar sebagai faktor risiko beberapa penyakit seperti sembelit, wasir dan radang usus buntu.

Kelebihan dan kekurangan toilet jongkok
1. Melancarkan proses BAB
Sejumlah penelitian dan kajian medis menyebutkan bahwa posisi jongkok lebih efektif melancarkan proses BAB. Sebab, kinerja otot dan postur tubuh saat jongkok yang sangat mendukung. Posisi ideal untuk buang air besar adalah jongkok dengan paha tertekuk pada perut.

Dapatkan Posisi Ideal

2. Memaksimalkan BAB
Posisi jongkok juga membuat ruang pembuangan tinja di anus lebih optimal. Otot di anus dan usus besar pun menjadi lebih rileks. Karena kedua hal ini, BAB pun menjadi lebih mudah serta membantu memaksimalkan pengeluaran tinja.

3. Desain yang monoton
Dari segi penampilan, kloset jongkok terbilang monoton dan kuno. Tak seperti toilet duduk yang desainnya beragam dan mengikuti zaman. Namun untuk kamu yang lebih mementingkan nilai fungsi daripada estetis, hal ini tidak menjadi masalah.

Baca Juga: Rekomendasi Desain Dapur Mungil untuk Kenyamananmu Masak-Memasak

4. Kurang nyaman
Toilet jongkok dianggap kurang nyaman digunakan berlama-lama. Jongkok saat BAB dapat menyebabkan keluhan nyeri pada tumit dan paha. Solusinya adalah kamu sebaiknya mengonsumsi makanan yang mudah dicerna. Supaya BAB menjadi lancar dan tidak memerlukan waktu lama.

5. Tidak disarankan untuk penderita penyakit kaki
Toilet jongkok tidak cocok digunakan oleh orang yang mengalami gangguan pada pergelangan kaki, misalnya penderita radang sendi, keseleo, patah tulang, hingga tendonitis. Untuk meminimalisasi hal yang tidak diinginkan, sebaiknya kamu segera mengganti dengan toilet duduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya