SOLOPOS.COM - Kiper PSS Sleman U-17 menangis histeris setelah kalah dari Penajam Utama pada semifinal Piala Soeratin 2017 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (25/10) malam. PSS gagal melaju ke final setelah kalah adu penalti 2-4 dari Penajam Utama. (Harian Jogja/Jumali )

Langkah PSS Sleman U-17 pada Piala Soeratin 2017 harus terhenti pada babak semifinal

Harianjogja.com, SLEMAN — Langkah PSS Sleman U-17 pada Piala Soeratin 2017 harus terhenti pada babak semifinal, usai kalah dalam adu penalti 2-4 dari Penajam Utama Kalimantan Timur di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Rabu (25/10/2017) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Alhasil, anak asuh Lafran Pribadi ini harus bertemu dengan Persita Tangerang U-17 pada perebutan juara ketiga, Jumat (27/10/2017) mendatang di tempat yang sama.

Selain harus berebut posisi ketiga dengan Persita, ketidaklolosan PSS melaju ke final juga berdampak pada kericuhan yang kembali dilakukan oleh penonton di Stadion Maguwoharjo, Sleman. Massa suporter meringsek ke lapangan usai PSS kalah dalam drama adu penalti.

Selain masuk ke lapangan, mereka juga merusak sejumlah properti dari panitia pelaksana pertandingan Piala Soeratin 2017. Tak hanya itu, mereka juga melakukan pelemparan cerawat dan berusaha mengeroyok ofisial dan pemain Penajam Utama.

Beruntung, kejadian tersebut tidak berlangsung lama aparat keamanan yang bertugas bergegas dan langsung mengamankan kericuhan yang terjadi.

Kejadian ricuh karena PSS gagal lolos ke fase selanjutnya, kali ini adalah kali kedua. Sebelumnya, kejadian sama sempat dilakukan oleh suporter kala PSS gagal melaju ke babak 8 besar beberapa waktu lalu.

Direktur Kompetisi Asprov PSSI DIY sekaligus panitia pelaksana Piala Soeratin U-17 Nasional, Ediyanto mengaku memahami apa yang dilakukan oleh para suporter PSS. Para suporter melampiaskan kekecewaan karena ini adalah kali kedua tim kesayangannya gagal melaju ke fase selanjutnya.

“Mereka masih terbawa emosi atas kegagalan kemarin saat tim senior mereka gagal lolos ke fase 8 besar. Untuk kerusakan, hanya beberapa properti, jika dihitung tidak terlalu besar,” kata Edi disela-sela menenangkan massa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya