SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak berspekulasi mengenai dampak dari tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim, terhadap keberlangsungan Piala Dunia U-20. Persiapan sebagai tuan rumah sudah matang.

Sebagai informasi, ada enam stadion yang telah diinspeksi FIFA untuk mendukung Piala Dunia U-20, adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Jakabaring (Palembang, Sumatra Selatan), Stadion Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung, Jawa Barat), Stadion Manahan (Solo, Jawa Tengah), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya, Jawa Timur) dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Solo menjelaskan tidak ada sanksi FIFA setelah tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan sampai sejauh ini.

“Kami tunggu aja nanti keputusan seperti apa,” kaya dia kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (3/10/2022).

Dia menjelaskan apabila Piala Dunia U-20 dibatalkan merugikan. Sementara persiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 telah dilakukan dengan baik.

“Yang pasti merugikan persiapan sudah matang, wis kami tunggu,” jelasnya.

Wali Kota Solo menjelaskan para pendukung Persis Solo telah berkumpul melakukan aksi solidaritas di Plaza Manahan Minggu malam. Dia turut berbelasungkawa dan mendoakan keluarga korban diberikan kekuatan.

“Yang penting tugas saya sekarang mengimbau teman-teman yang di Solo tetap tenang dan tetap tertib pada pertandingan berikutnya,” jelasnya.

Selain dengan pendukung Persis Solo untuk mengantisipasi pertandingan sepakbola ke depan, lanjut Gibran, Pemkot Solo melakukan antisipasi mengenai keamanan. 

“Untuk keamanan kemarin saya melihat masalah gas air mata itu memicu banyak pro kontra juga,” jelasnya.

Akun resmi Twitter federasi sepak bola internasional @FIFA.com me-retweet postingan @fifamedia yang memposting Presiden FIFA Gianni Infantino.

Presiden FIFA menjelaskan dunia sepak bola sedang dihebohkan menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan.

“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman. Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya