SOLOPOS.COM - Aksi Aremania (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Piala Bhayangkara, aparat keamanan disiagakan untuk antisipasi kedatangan Aremania dan Bonek ke Jakarta.

Solopos.com, SRAGEN–Polres Sragen mengerahkan 300 personel untuk antisipasi kerusuhan antarsuporter, Aremania dan suporter Persebaya alias Bonek, di wilayah Polres Sragen, Sabtu (2/4/2016). Sebanyak 5.000 orang anggota Aremania dijadwalkan lewat wilayah Sragen dalam perjalanan dari Malang ke Jakarta.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Ribuan anggota Aremania itu ke Ibu Kota untuk menyaksikan laga Arema Cronus dalam laga final Piala Bhayangkara 2016 di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Arenma Cronus akan bertemu Persib Bandung dalam laga tersebut, Minggu (3/4/2016). Ratusan personel dari berbagai satuan di Polres Sragen itu digelar di halaman Mapolres Sragen dengan pengarahan langsung dari Kapolres Sragen AKBP Ari Wibowo. Gelar pasukan itu juga disaksikan Tim Asistensi Polda Jateng yang dipimpin Karo Operasional Kombes Pol. Tatang.

Ekspedisi Mudik 2024

Informasi yang terima Subbagian Humas Polres Sragen, 5.000 orang anggota Aremania berangkat dari Malang dengan menggunakan 25 bus. Rombongan tersebut akan melewati wilayah Sragen, Karanganyar, Solo, Sukoharjo, Boyolali, Salatiga, Semarang dan tol Bawen, Polrestabes Semarang, Tol Krapyak, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes dan seterusnya.

“Semua jajaran di tingkat Polsek turun ke lapangan. Dari TNI juga dilibatkan untuk pengamanan rute dan jalur. Kami juga komunikasi terus dengan petugas di Jawa Timur untuk memantau perkembangan. Rombongan hingga pukul 14.30 WIB masih berada di Nganjuk. Kemungkinan lewat Sragen pada Magrib nanti,” ujar Wakapolres Sragen Kompol Yudi Arto Wiyono saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (2/4/2016).

Yudi menjelaskan semua jalur diamankan petugas, mulai dari simpang tiga, simpang empat, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan toko-toko yang menyediakan makanan dan minuman. Di sepanjang jalur bus yang ditumpangi Aremania, kata dia, ada banyak polisi. “Kalau dia macam-macam sudah ada polisi. Kalau mereka berhenti di Sragen ya dibabat. Jangan macam-macam di Sragen,” ujar Wakapolres.

Yudi memperkirakan rombongan Aremania berhenti di Ngawi untuk istirahat dan makan minum. Sebagian anggota Aremania naik kereta api (KA). Yudi memprediksi anggota Aremania yang naik KA lebih sedikit sehingga pengamanan di stasiun tidak sebanyak pengamanan di jalan raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya