SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

 Piala Asia 2015 memasuki babak akhir fase grup. Australia akhirnya takluk dari Korsel.

Solopos.com, BRISBANE — Korea Selatan (Korsel) keluar sebagai juara Grup A setelah membekuk Australia dengan skor 1-0 di Brisbane Stadium, Sabtu (17/1/2015).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Gol spektakuler yang dicetak striker Lee Jeong-hyeop pada babak pertama membuat para pendukung tim tuan gigit jari. Meski memberi perlawanan sengit, skuat The Socceros, julukan Australia, tak mampu mencuri gol balasan hingga laga berakhir.

Berkat kemenangan itu, Korsel bertengger di puncak klasemen Grup A dengan koleksi sembilan poin. Tim polesan Uli Stielike itu memimpin tiga poin dari Australia yang juga memastikan tempat ke babak perempat final dengan status runner up grup.

Ekspedisi Mudik 2024

Di perempat final nanti, Korsel bakal bertemu dengan runner up Grup B, yakni pemenang antara Uzbekistan dan Arab Saudi yang bertanding pada Minggu (18/1). Sementara itu, Australia harus menjamu juara Grup B, Tiongkok.

Pelatih Korsel, Uli Stielike, mengatakan kemenangan atas Australia bakal memberi kepercayaan tinggi bagi timnya. Dengan mengalahkan tuan rumah, Korsel semakin optimistis mampu meraih trofi Piala Asia pertama sejak 1960 silam.

“Kami harus menang, hasil imbang terlalu bagus untuk Australia. Jika mampu mengalahkan Australia di kandang mereka, itu akan memberi Anda keyakinan dapat melaju jauh di turnamen ini. Itu lah kenapa kami melakukan segala cara untuk memenangi laga ini,” kata dia, seperti dilansir Reuters, Sabtu.

Pasukan Socceros sebenarnya mendominasi penguasaan bola dan lapangan sepanjang pertandingan. Namun, mereka harus membayar mahal keputusan mengistirahatkan para pemain kunci, termasuk striker bintang Tim Cahill yang hanya bermain 20 menit.

Kendati demikian, Pelatih Australia Ange Postecoglou tidak menyesali keputusannya merotasi pemain di laga kali ini. Menurut dia, menyimpan energi para pemain untuk pertandingan babak selanjutnya jauh lebih penting ketimbang mengincar kemenangan atas Korsel.

“Rotasi skuat yang saya lakukan tidak hanya didesain untuk memberi setiap pemain kesempatan bermain. Setiap lawan memberi kami peluang unik dan kami hanya ingin memainkan energi tinggi dalam laga yang singkat ini,” ujar Postecoglou.

“Berlaga di turnamen besar hanya dengan sekelompok pemain inti tidak akan membuahkan hasil positif. Kami membuktikan itu saat bermain di Piala Dunia lalu. Kami kehilangan banyak energi setelah laga kedua,” imbuh dia.

Australia menciptakan banyak peluang, tapi kiper Korsel Kim Jin-hyeon selalu berhasil melakukan penyelamatan sempurna untuk membuat timnya tetap unggul hingga laga berakhir. Skuat Postecoglou itu meningkatkan tempo permainan di babak kedua untuk menekan Korsel. Namun, segala upaya untuk menciptakan gol penyeimbang tak membuahkan hasil positif. (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Raksi pemain Australia Tim Cahill seusai gagal bikin gol dan akhirnya kalah dari Koresl. JIBI/Rtr/Ed

Raksi pemain Australia Tim Cahill seusai gagal bikin gol dan akhirnya kalah dari Koresl. JIBI/Rtr/Ed

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya