SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

 
Harianjogja.com, JAKARTA — Kendati hanya turnamen sekelas ASEAN, Piala AFF ternyata menyimpan banyak cerita kontroversi. Selalu ada kejutan di gelaran yang pertama kali dihelat pada 1996 ini yang selalu menjadi topik pembahasan sampai saat ini.

Berikut 10 kejadian kontroversial Piala AFF sepanjang sejarah, seperti dirangkum dari Liputan6.com yang mengutip laman FourFourTwo Singapura, Jumat (21/11/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

1. Gol bunuh diri Mursyid Effendi

Jauh sebelum kasus sepak bola gajah PSS Sleman vs PSIS Semarang menjadi sorotan, Timnas Indonesia telah lebih dulu melakukannya. Adalah Mursyid Effendi yang mencetak gol ke gawang sendiri di laga terakhir fase grup Piala Tiger 1998.

Skenario menghindari Vietnam di fase knock-out menjadi ‘benang merah’ gol bunuh diri Mursyid. Indonesia berusaha mengalah agar tidak bertemu Vietnam yang ketika itu ditangani Alfred Riedl. Mursyid mengubah papan skor menjadi 2-3 untuk kemenangan Thailand. Akibat gol tersebut, Mursyid yang ketika itu bermain untuk Persebaya Surabaya diskorsing seumur hidup beraktivitas sepak bola

2. Thailand memilih WO di Final

Partai puncak Singapura vs Thailand pada Piala AFF 2007 antiklimaks. Pada leg 1, penalti kontroversial diberikan untuk Singapura ketika kedudukan 1-1. Protes, pemain Thailand keluar lapangan selama 15 menit.

Tapi hal itu tidak menghalangi Fachrudin Mustafic mengantarkan kemenangan untuk Singapura atas Thailand dalam kurun 30 tahun terakhir. Di leg 2, Singapura bermain imbang 1-1 dan merebut gelar juara.

3. Myanmar dihujani kartu merah

Piala AFF 2004, Myanmar membuat kejutan dengan berhasil lolos ke semifinal dengan status juara grup mengungguli Thailand. Myanmar maju ke fase knock-out. Singapura menjadi lawan mereka. Mynmar sempat kalah 3-4 di pertemuan pertama. Sedangkan, di leg 2, Myanmar membuka asa dan memimpin 2-0.

Petaka datang untuk Myanmar ketika Yan Paing dikartu merah disusul Moe Kyaw Thu dan Zaw Lynn Tun. Pertandingan diteruskan ke babak perpanjangan waktu. Delapan pemain Myanmar gagal meredam 11 pemain Singapura. Tuan rumah akhirnya kalah 2-4 dan harus mengakui keunggulan Singapura dengan agregat 5-8. Kiper cadangan Myanmar dikartu merah karena melempar botol air mineral ke bench pemain Singapura.

4. Laser Indonesia vs Malaysia

Final Indonesia vs Malaysia di final 2010 sempat diganggu dengan laser ketika bertanding di leg 1 yang digelar di Stadion Bukit Jalil Malaysia. Kiper Indonesia, Markus Horison protes pada wasit, karena penonton mengarahkan sinar laser ke mata. Pertandingan sempat terhenti 15 menit. Pertandingan dilanjutkan, tapi Indonesia kalah 0-3.

Presiden Indonesia ketika itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau penonton Indonesia tidak melakukan aksi balas dendam ketika final leg 2 di SUGBK. Di leg 2 Tim Merah Putih menang 2-1. Namun Indonesia gagal juara kalah agregat 4-2.

5. Bentrok suporter di Bukit Jalil

Babak 4 besar Piala AFF 2014 antara Indonesia dan Malaysia sempat tertunda karena tsunami. Malaysia memetik kemenangan 2-1 di leg 1 yang dimainkan di SUGBK. Di leg 2, Indonesia ganti mengalahkan Malaysia 1-4 di Bukit Jalil. Di pertengahan babak, suporter Malaysia melempari fans Indonesia dengan mercon. Keributan pun tidak terhindarkan.

6. Ketika Kiper Myanmar menyerang wasit

Partai melawan Singapura di Piala AFF 2008 mungkin bakal selalu diingat kiper Myanmar, Aung Aung Oo. Merasa dikerjai wasit karena memberikan Singapura free-kick, Aung Aung Oo mendorong wasit. Pertandingan berlanjut tanpa satu pemain pun dikartu merah.

7. Air “Suci” pelatih Singapura

Setelah pertama kali menjadi juara Piala Tiger 1998, pelatih Singapura, Vincent Subramaniam memberikan “air suci” pada para pemain demi kelancaran mempertahankan gelar juara di Piala Tiger 2000. Namun apa yang terjadi? air suci itu tidak manjur. Singapura harus angkat koper lebih dulu; tersingkir dari babak penyisihan grup.

8. Filipina tidak punya stadion memadai

Filipina menjadi lawan yang diperhitungkan setelah berhasil lolos ke semifinal Piala AFF 2010 dan siap menjegal Indonesia. Sayang, hal itu tidak dibarengi dengan kesiapan Filipina di dalam negeri. Tim berjuluk The Azkals itu tidak memiliki stadion representatif untuk menggelar laga sekelas AFF. Pertandingan dua leg semifinal akhirnya digelar di SUGBK

9. Bodyguard anti sogok Malaysia

Dengan alasan memproteksi pemain dari sogokan untuk mengalah atau memberikan lawan gol, Asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) mengutus bodyguard untuk pemain jelang Piala AFF 2000.



10. Pelatih Vietnam hengkang di tengah turnamen

Piala AFF 2004 menjadi momen terburuk Vietnam. Setelah dipermalukan Indonesia 0-4, suporter Vietnam meminta pelatih Edson Tavers meletakkan jabatan. Permintaan tersebut direspon cepat oleh Asosiasi sepakbola Vietnam. Edson dipecat tanpa diberikan kesempatan mendampingi Vietnam di pertandingan terakhir melawan Laos di babak penyisihan grup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya