Solopos.com, JAKARTA – Dua dekade silam, layanan telepon dan short message service (SMS) masih menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat modern. Bagaimanapun, masyarakat kala itu banyak terbantu dengan layanan telepon dan SMS itu. Sampai-sampai ada kelakar yang mengatakan lebih baik perut lapar daripada kehabisan pulsa.
Namun, segalanya berubah sejak media sosial dan instant messaging berkembang dengan pesat dalam satu dasawarsa terakhir. Dewasa ini, aplikasi-aplikasi instant messaging atau mobile messenger amat digandrungi masyarakat dunia, termasuk di Indonesia. Masyarakat yang sebagian besar sudah memiliki smartphone menggunakan aplikasi-aplikasi ini sebagai sarana untuk mempermudah komunikasi. Lalu, benarkah layanan telepon dan SMS sudah memasuki masa senja?