SOLOPOS.COM - Geplak Khas Bantul (Instagram/@kulinerjogya)

Solopos.com, BANTUL — Salah satu Kabupaten di sisi selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Kabupaten Bantul ini dikenal dengan makanan khas geplak dan peyek tumpuk. Dua makanan ini sering dicari oleh wisatawan saat mengunjungi kawasan ini.

Untuk geplak, Kabupaten Bantul ada sentra pembuatannya yang dikenal dengan daerah Gose,Palbapang. Di kawasan ini banyak produsen geplak, makanan yang merupakan hasil olahan parutan kelapa, gula jawa dan gula pasir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Peyek tumpuk khas Bantul juga memiliki sentra pembuatan di kawasan ini. Salah satu produsen geplak dan peyek tumpuk di Desa Palbapang, Kecamatan Bantul adalah Mbok Tumpuk. Produk Mbok Tumpuk, khususnya peyek tumpuknya paling banyak dicari oleh konsumen. Jika Peyek pada umumnya tipis, Peyek tumpuk ini lebih tebal dan ukurannya besar seukuran telapak orang dewasa.

Peyek Tumpuk khas Kabupaten Bantul
Peyek Tumpuk khas Kabupaten Bantul

Baca Juga : PPKM Darurat, Pelaku Wisata Di Bantul Semakin Terpuruk

Mengutip Detik.com, Senin (26/7/2021), sesuai namanya, sentra pembuatan geplak dan peyek tumpuk ini diprakarsai Mbok Tumpuk sekitar tahun 1975 silam. Berbekal keahlian turun temurun, Mbok Tumpuk berhasil mengembangkan geplak dan peyek tumpuk, hingga menjadi terkenal.

Geplak sebenarnya makanan yang pada mulanya hanya berupa gula semut, lalu berkembang ditambah adonan gula Jawa dicampur parutan kelapa. Sementara sekarang ini, geplak makin berkembang dengan varian rasa, seperti durian, coklat, Nangka dan lain-lain.

Salah satu pembuat geplak, Supoyo mengatakan bahwa dari varian rasa yang paling enak adalah Nangka. Geplak ini dijual per kilogram dan harga per kilonya dibanderol Rp42.000. Menurutnya produksi Geplak di tempatnya menjelang Lebaran selalu naik 2 kali lipat. Di hari biasanya hanya diproduksi 1-1,5 kuintal geplak, menjelang Lebaran bisa sampai 3 kuintal.

Baca Juga : Bantul Dapat Satu Sapi Kurban Dari Presiden Jokowi

Sementara itu, salah satu pembuat peyek tumpuk, Yahadi mengatakan peyek tumpuk juga tidak kalah karena juga mengalami kenaikan pada saat Lebaran. Pada hari biasanya hanya diproduksi 90 kg peyek, namun saat Lebaran bisa sampai 180 kg

Menurut dia, peyek tumpuk saat ini banyak terdapat di Yogyakarta. Namun mula-mula yang memperkenalkan peyek kacang tumpuk ini adalah Mbok Tumpuk asal Bantul. Karena sudah banyak yang memproduksi di Yogyakarta, sekarang ini peyek kacang seperti yang dibuat Mbok Tumpuk pada awalnya dinamakan Peyek Tumpuk.

Yahadi juga mengatakan bahwa untuk membuat peyek, pihaknya menggunakan bahan alami. Selain itu, tepung beras yang digunakan juga yang berkualitas tinggi. Setiap 1 kg beras menggunakan 2 kg kacang dan tepung beras sendiri digunakan sebagai perekat. Untuk peyek tumpuk dijual dengan harga Rp60.000/kg. Peyek tumpuk dijual dengan berbagai kemasan sesuai permintaan pembeli.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya