SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah mengambil sampel air dari sumur dalam yang bisa terbakar di Dusun Ngrawan, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar Rabu (12/2/2020). (Istimewa/Kadus Ngrawan)

Solopos.com, KARANGANYAR — Petugas Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mendatangi Dusun Ngrawan, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar, Rabu (12/2/2020).

Kedatangan mereka untuk mengambil sampel air sumur dalam yang bisa terbakar. Mereka hendak menguji sampel air itu untuk mengetahui kandungan zat di dalam air tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Desa Krendowahono, Syarif Hidayat, mengatakan pemeriksaan dan pengambilan air sumur dalam dilakukan tiga orang petugas ESDM Provinsi Jateng. Para petugas juga mewancarai warga sekitar terkait asal-usul munculnya sumur tersebut.

Megap-Megap Tak Ada Penumpang, Tukang Becak di Solo: Wis Pasrah

Sampel air juga diambil sebanyak 1,5 liter untuk kemudian diteliti kandungan zat di dalamnya. “Kemarin setelah kami melapor sudah ada tindakan dari [Dinas] ESDM Jateng. Mereka memeriksa kandungan air dan gas apa yang ada di air tersebut,” beber dia kepada Solopos.com, Kamis (13/2/2020).

Syarif mengatakan ada dua petugas dari Dinas ESDM Jateng yang datang sekitar pukul 11.00 WIB. Pemeriksaan berlangsung sekitar 30 menit kemudian mereka mengambil sampel air untuk diperiksa lebih lanjut.

Syahdu! Verawati Istri Bupati Jekek Curhat LDR Wonogiri-Jogja di Solopos

Menurut Syarif, berdasarkan pemeriksaan sementara Dinas ESDM Provinsi Jateng, gas yang muncul bersamaan dengan air dari sumur tidak berbahaya bagi lingkungan. Meskipun begitu, warga tetap diminta untuk tidak mendekati kawasan tersebut sebelum hasil penelitian laboratorium keluar.

“Katanya gasnya tidak berbahaya. Tapi kami diimbau untuk tetap waspada dan dikondisikan dulu jangan sampai digunakan airnya. Sekarang juga sudah dibatasi agar tidak diakses sembarang orang,” imbuh dia.

Jasad Sepasang Tamu Hotel Bertumpukan di Baturraden

Meskipun begitu, Syarif berharap sumber daya yang keluar dari sumur tersebut ke depannya bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Dia tetap menunggu hasil resmi dari Dinas ESDM Provinsi Jateng terkait tindakan selanjutnya terhadap sumur tersebut nantinya.

“Dinas ESDM sekarang baru mau membuat laporan peristiwa kejadian dulu. Tapi saya harap nantinya gas yang keluar bisa dimanfaatkan untuk hal positif. Mungkin bisa untuk menyuplai energi untuk warga memasak,” beber dia.

Korupsi RSUD Sragen: Kejari Tetapkan 1 Tersangka Lagi, Siapa Dia?

Kemunculan air yang bisa terbakar jika disulut api ini sempat membuat heboh warga Dusun Ngrawan, Krendowahono, Gondangrejo, Karanganyar. Pemerintah Desa Krendowahono meminta Pemkab Karanganyar membantu meneliti kandungan zat di air tersebut lantaran ditakutkan dapat membahayakan lingkungan.

Ketua RT 006/RW 001, Ngrawan, Solikhin Hidayat, mengatakan sumber air yang bisa disulut api tersebut berada di tanah miliknya. Sumur berada di pekarangan yang hanya berjarak sekitar 15 meter dari rumah utama dan 2 meter dari bangunan penyimpanan kayu miliknya.

Rayakan Ultah, Wali Kota Solo Menangis & Singgung Rekomendasi Cawali

Fenomena air sumur yang bisa disulut api mulai disadari awal Januari 2020 ketika beberapa anak muda merasakan keanehan dari air tersebut.

“Airnya itu rasanya asin dan ada rasa lumpurnya lalu juga muncul gelembung-gelembung seperti mendidih. Nah pas malam-malam anak muda ada yang iseng mau mengecek airnya warnanya seperti apa menggunakan korek api. Saat dinyalakan koreknya kok airnya ikut terbakar. Sejak itu baru disadari,” beber dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya