SOLOPOS.COM - Ilustrasi makam. (Shutterstock)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sejumlah objek wisata di Kabupaten Karanganyar menyimpan banyak cerita. Sebagian di antaranya adalah cerita-cerita mistis yang masih dipercaya oleh masyarakat sekitar.

Salah satunya adalah Makam petilasan Joko Tarub di Kecamatan Jumantono. Warga sekitar percaya tempat atau maka tersebut merupakan tempat kramat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengutip dari skripsi berjudul Kajian Struktural dan Nilai Pendidikan Cerita Rakyat Makam Joko Tarub dan Sapta Tirya Kabupaten Karanganyar karya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Ristyowati, petilasan Jaka Tarub berdasarkan cerita turun temurun merupakan tempat singgahnya Jaka Tarub pada zaman dahulu.

Jaka Tarub adalah tokoh dalam cerita rakyat tentang pria yang menikahi Nawangwulan, salah satu dari tujuh bidadari yang mandi di sungai.

Baca Juga: Misteri Cupu Manik Astagina & Asal-Usul Telaga Warna

Di lokasi tersebut terdapat 4 makam yang konon katanya di dalam makam itu tidak dikuburkan jenazah. Melainkan hanya pakaian dan pusaka yang dulu pernah dipakai oleh Jaka Tarub.

Tempat atau pemakaman ini terletak di Desa Sambirejo Ngunut, Kecamatan Jumantono. Di sebelah utara SMPN 1 Jumantono dan dekat dengan jalan raya Jumantono. Petilasan joko tarub ini berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Karanganyar.

Makam ini dipercaya sebagian masyarkat membawa keberkahan. Selain itu, tidak jauh dari lokasi makam itu terdapat sendang atau belik yang konon merupakan tempat pemandian Nawangwulan yang berada di sebelah timur jembatan.

Baca Juga: Cupu Manik Astagina, Pusaka Pembawa Petaka

Sebagian masyarakat di Desa Sambirejo, Desa Ngunut, Kecamatan Jumantono masih menganut kepercayaan terhadap hal-hal gaib atau mistis. Kepercayaan terhadap arwah leluhur dan nenek moyang diwujudkan dengan mengeramatkan yang dianggap sebagai petilasan leluhur dan nenek moyang.

Petilasan Jaka Tarub hingga saat ini masih sering dikunjungi masyarakat untuk berziarah. Terutama pada hari-hari tertentu atau khusus seperti hari Jumat Kliwon atau bulan-bulan khusus seperti bulan Sura yang dipercaya masyarakat Jawa sebagai bulan sakral.

Kebanyakan masyarakat atau peziarah yang datang berasal dari luar daerah yang memahami tentang tempat-tempat bersejarah yang mempunyai nilai mistis. Namun, warga Ngunut juga sering datang kesana.

Baca Juga: Inilah Sosok Sabdo Palon, Peramal Ulung & Penguasa Tanah Jawa

Biasanya orang-orang yang datang berkunjung, selain untuk berziarah juga mempunyai tujuan tertentu. Karena tempat ini dipercaya membawa berkah bagi mereka yang mempercayainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya