SOLOPOS.COM - Wibowo, warga Dusun Sukoponco, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo menunjukkan beberapa ekor ayam milik keluarganya yang mati, Kamis (29/10/2015).(JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N.)

Peternakan Kulonprogo selama dua pekan terakhir di Sukoponco mengalami musibah.

Harianjogja.com, KULONPROGO-Setidaknya puluhan ayam peliharaan warga Dusun Sukoponco, Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo mati secara bertahap selama dua minggu terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kematian ayam di Sukoponco mulai terjadi sejak dua pekan lalu. Salah satu warga, Sunarti mengungkapkan, awalnya beberapa ayam yang dia pelihara tampak lemas dan tidak mau makan lalu ditemukan sudah kaku. Setiap hari, rata-rata ada lima ekor ayam yang mati. Hingga Kamis (29/10/2015), setidaknya sudah 75 ekor yang mati.

“Ini tinggal tiga ekor, mungkin nanti akhirnya bakal habis,” kata Sunarti.

Sunarti mengaku sempat menjual sekitar 20 ekor ayam sebelum ikut sakit dan mati. Dia juga mengatakan jika kejadian serupa juga dialami ayam-ayam tetangga sekitar rumahnya. Namun, dia tidak tahu apa penyebab sebenarnya.

Anak Sunarti, Wibowo menambahkan, ada lima ekor ayam yang ditemukan mati pada Kamis pagi. Biasanya, bangkai ayam langsung dibuang atau dibakar. “Kemarin 10 ekor yang mati, kemarin lusa malah 14 ekor,” papar Wibowo.

Wibowo juga mengaku tidak tahu apa yang membuat ada ayam mati setiap hari. Namun, dia menegaskan jika ayamnya tidak mati mendadak.
“Misalnya tadi pagi waktu bangun tidur saya lihat ada ayam yang lemas dan pucat. Tiga jam kemudian, dia sudah kaku,” jelas pria 30 tahun itu.

Belasan ayam milik Surahmi, warga Sukoponco lainnya juga mati dalam dua pekan belakangan. Gejalanya pun mirip, seperti lemas dan tidak mau makan. Dia juga sempat menjual 16 ekor ayamnya karena khawatir bakal ikut mati. “Saya sisakan dua indukan dan 10 ayam yang masih kecil-kecil tapi besoknya ternyata sakit dan mati juga,” ungkap Surahmi.

Berbeda dengan Sunarti, Surahmi mengaku sudah pernah mengalami kejadian ini sebelumnya. Dia memperkirakan kematian ayam disebabkan kondisi cuaca yang terlalu panas. Akibatnya, daya tahan tubuh ayam menurun dan mudah terserang penyakit.

Sementara itu, Kepala DKPP Kulonprogo, Sudarna mengatakan masih mengumpulkan data dan informasi mengenai banyaknya ayam mati di Sukoponco. “

Besok kami sampaikan bagaimana tindak lanjutnya,” ujar Sudarna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya