SOLOPOS.COM - Ilustrasi Peternakan Babi (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Peternakan Babi (Dok/JIBI/Solopos)

Ilustrasi Peternakan Babi (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kecamatan Jaten, Karanganyar mengimbau seluruh pengusaha peternakan di daerahnya agar tak melakukan invansi area peternakan di masa mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain menyebabkan polusi udara yang merugikan masyarakat setempat, daerah Jaten bukan termasuk zona pengembangan peternakan.

Demikian ditegaskan Camat Jaten, Titik Umarni, saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (2/12/2013). Melalui sosialisasi yang digencarkan sejak awal pekan ini, jajaran Muspika Jaten berharap pengusaha di daerahnya memahami karakter daerah di Jaten.

“Peternakan yang ada di Jaten biasanya berada di Ngringo dan Sroyo. Di sana banyak ditemukan peternak babi. Selain itu, kami menyarankan kepada pengusaha agar tak melakukan invansi bidang peternakan. Soalnya, daerah Jaten lebih cocok untuk daerah industri dan pertanian,” katanya.

Titik Umarni mengatakan sosialisasi penyetopan invansi bidang peternakan bakal terus dilakukan hingga beberapa waktu mendatang. Sosialisasi yang dilakukan pihaknya bertujuan untuk melindungi pengusaha itu sendiri.

Camat Jaten, Titik Umarni (Dok/JIBI/Solopos)

Camat Jaten, Titik Umarni (Dok/JIBI/Solopos)

“Kalau ada yang nekat, pasti akan berbenturan dengan warga. Soalnya, usaha peternakan akan menyebabkan polusi udara dan sebagainya. Ini akan menimbulkan protes warga. Makanya, kami harus melakukan pemahaman kepada pengusaha,” ulasnya.

Titik mengatakan sejumlah pengusaha di Jaten menanggapi sosialisasi tersebut dengan baik. Hal itu dibuktikan kesediaan pengusaha untuk menghindari invansi bidang peternakan ke depan.

“Sekilas, para pengusaha sudah menerima saran kami. Ke depan, kami tetap memantau kondisi perluasan usaha di Jaten. Dari berbagai usaha yang ada, bidang peternakan yang harus disetop. Artinya, tak boleh invansi,” katanya.

Jajaran Muspika baru saja melakukan koordinasi dengan puluhan pengusaha di Jaten. Selain silaturahmi, jajaran Muspika ingin menyatukan misi dan visi terkait pengembangan usaha di Jaten.

“Koordinasi dengan pengusaha terus kami lakukan. Dengan seperti itu, ada hubungan simbiosis mutualisme,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya