SOLOPOS.COM - Kincir air bertenaga listrik terpasang di kolam ikan Joglo Mino di Kaliwaru, Kelurahan Selomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Jogja, Sabtu (22/10/2022) sore. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Sebagai peternak ikan di Kaliwaru, Kelurahan Selomartani, Kalasan, Sleman, Jogja, Anjar Purnomo, 43, tidak ragu menggunakan energi listrik dalam mengelola kolam miliknya seluas lebih kurang 2.500 meter persegi.

Dengan menggunakan listrik dia mengaku mendapatkan banyak keuntungan secara ekonomi. Hal itu Anjar ungkapkan saat berbincang dengan Tim Ekspedisi Pangan 2022 Solopos Media Group (SMG) 2022 yang didukung Pupuk Indonesia Holding Company, PLN, Syngenta, Bulog, Perhutani, Nasmoco, dan Perkebunan Nusantara.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Di sini saya usaha pembenihan ikan, pembesaran lele dan nila, penjualan ikan konsumsi baik kondisi segar dan yang sudah diolah. Untuk kolam ikan luas sekitar 2.500 meter persegi dengan jumlah ikan sekitar 50.000 ekot,” ujar dia. Anjar menggunakan tenaga listrik untuk mengoperasikan sarana pengelolaan kolam ikannya.

Seperti untuk tenaga pompa air, menghidupkan blower, menghidupkan kincir air, menghidupkan freezer, alat pemberi makan otomatis, hingga penerangan. Selama ini Anjar tidak mendapatkan masalah dengan menggunakan listrik untuk berbagai sarana itu. Justru dia mampu menghemat banyak anggaran untuk itu.

Dia mencontohkan penghematan dari proses pengadaan air irigasi kolam pada musim kemarau. “Dengan menggunakan listrik untuk tenaga pompa air sangat efisien. Jauh lebih hemat dibandingkan bila menggunakan pompa portabel berbahan bakar bensin atau solar. Penghematan biayanya bisa sampai 75 persen,” aku dia.

Baca Juga: Dilengkapi Fitur Super Canggih, Mobil Baru Toyota Ini Tangguh di Segala Medan

Anjar membandingkan, bila biaya yang harus dikeluarkan untuk BBM hingga Rp2 juta, berarti biaya untuk listrik hanya sekitar Rp500.000. “Keuntungan lain bila pakai kincir air listrik. Hasil panen bisa tiga kali lipat. Sebab dengan ada kincir air kita bisa menebar benih ikan jauh lebih banyak dibanding tidak ada kincir,” terang dia.

Keuntungan lainnya, menurut Anjar dari penggunaan blower pada musim kemarau. Fungsi dari blower untuk menambah oksigen di kolam. “Pakai blower, benih ikan yang bisa ditebar 20 kali lipat dari kincir. Jadi dengan banyaknya oksigen, ikan jadi nyaman, dengan ikan nyaman, mereka mau makan dan sehat,” kata dia.

Sedangkan Penanggung Jawab Humas PLN UP3 Jogja, Rina Wijayanti, menjelaskan PLN mempunyai program Electrifying Agriculture atau penggunaan listrik di sektor pertanian. Program itu dalam rangka upaya nyata memberikan pelayanan listrik yang mudah dan terjangkau untuk mendukung produktivitas pelaku usaha.

Baca Juga: Aplikasi peTani Apps Syngenta Sediakan Fitur Lengkap Bertanam Jagung

Dengan program ini petani beralih ke alat-alat dan mesin yang berbasis energi listrik, dari sebelumnya memakai BBM berbahan bakar fosil yang lebih mahal dan tidak ramah lingkungan. Penggunaan listrik bisa membuat hasil panen lebih maksimal, biaya produksi menjadi lebih efisien dibandingkan pakai diesel.

Hal itu juga mendukung program pemerintah ramah lingkungan dengan mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM). Dengan meningkatnya produktivitas, biaya operasional yang dapat ditekan, kesejahteraan petani meningkat. Ke depan program ini diharapkan terus berkembang dan memberi manfat ke warga.

“Electrifying agriculture diharapkan mempermudah petani dan wirausaha tak hanya di sektor pertanian, tapi dapat dimanfaatkan pelaku usaha peternakan, perikanan dan perkebunan untuk secara modern dapat memanfaatkan listrik. Hingga September 2022 program ini di Jogja mencapai 699 pelanggan,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya