SOLOPOS.COM - Peternak memberi makan sapi di kandangnya di Tuban, Gondangrejo, Karanganyar, Kamis (23/7/2020). (Solopos-Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Peternak sapi di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah belum ada yang mendapatkan kompensasi penyembelihan atau pemotongan sapi terdampak penyakit mulut dan kuku (PMK).

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karanganyar, Hari Sulistyo, mengatakan kompensasi penyembelihan diberikan dengan persyaratan. “Kompensasi penyembelihan sapi akibat PMK, baru di Bali. Tempat lain sepertinya belum ada. Kalau di Karanganyar juga belum ada,” ujarnya Sabtu (3/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menjelaskan kompensasi Rp10 juta dari pemerintah diberikan kepada pemilik ternak yang memiliki sapi terdampak PMK. Selain itu sapi tersebut berpotensi menularkan ke ternak lain. Hari juga menjelaskan bahwa penyembelihan itu dilakukan dinas terkait disertai dokumentasi.

Yang terjadi di Karanganyar, tuturnya, ternak tersebut dijual dan disembelih pembeli. “Yang mendapat kompensasi ini hewan terdampak yang kalau tidak disembelih bisa menular kemana-mana. Yang menyembelih juga dari pihak dinas disertai dokumen. Pada hewan ternak nanti ada bagian yang diambil dan dimusnahkan seperti bagian mulut dan kuku. Daging bisa dijual,” jelasnya.

Pada kesempatan itu, dia menginformasikan bahwa Kabupaten Karanganyar telah menerima total 12.000 dosis vaksin PMK. Vaksin ini telah disuntikkan kepada hewan ternak di Bumi Intanpari.

Baca Juga : Peternak di Karanganyar Diminta Setop Mandikan Babi di Bengawan Solo

Hari mengatakan Karanganyar akan mendapatkan tambahan vaksin pekan depan. “Karanganyar sudah menerima 12.000 dosis vaksin dan pekan depan dapat vaksin lagi. Jumlahnya belum tahu,” tuturnya.

Disinggung mengenai rencana pembukaan kembali pasar hewan, Hari menyampaikan belum ada rencana hingga saat ini. “Belum,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus PMK membuat peternak sapi di Karanganyar masih tiarap. Para peternak memilih enggan membeli sapi dari luar daerah. Jika terpaksa membeli sapi dari luar daerah, peternak memilih membeli sapi yang sudah disuntik vaksin.

Ketua Kelompok Peternak Sapi Ngudi Makmur Jungke, Kecamatan Karanganyar, Mulyadi, mengatakan peternak ketakutan gara-gara virus PMK. Bahkan, para peternak di masing-masing kelompok melakukan screening ketat terhadap sapi yang masuk maupun keluar.

“Kami sudah sepakat tidak menambah atau membeli sapi. Kalaupun beli sapi yang dibeli [sapi yang] sudah vaksin. Kami masih ketakutan membeli sapi dari luar,” kata dia, Rabu (10/8/2022).

Baca Juga : Trauma PMK, Peternak Setuju Pasar Hewan Karanganyar Masih Ditutup

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya