SOLOPOS.COM - Ilustrasi sapi (freepik.com)

Solopos.com, BOYOLALI – Dampak penyakit kuku dan mulut atau PMK di Boyolali ternyata tak hanya memengaruhi produksi susu sapi akan tetapi juga harga obat untuk ternak. Beberapa peternak sapi mengungkapkan harga obat pada saat PMK ini mengalami kenaikan.

Salah satu peternak asal Musuk, Drajat Triwibowo, 31, mengatakan harga obat yang dulunya Rp100.000 sekarang menjadi Rp150.000. “Kenaikannya sekitar 50 persen, jadi cukup memberatkan,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di peternakannya, Jumat (10/6/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Drajat mengungkapkan mau tak mau harus membeli obat untuk sapi karena salah satu sapi yang ia pelihara menunjukkan gejala PMK. “Daripada sapinya mati, kan ya mending diobati. Harga obatnya kan enggak semahal sapinya,” jelas dia.

Ia mengatakan sebelum memberikan obat untuk sapinya yang sakit. Ketika sapinya sakit, Drajat mengatakan dirinya langsung datang ke mantri hewan dan meminta petunjuk bagaimana harus merawat sapinya yang sakit.

Drajat kemudian melakukan karantina untuk satu sapinya yang sakit. Ia meletakkan sapinya yang sakit di kandang yang berbeda dengan yang lainnya.

Baca juga: PMK Merebak, Peternak Sambat Produksi Susu Sapi Boyolali Turun Drastis

“Sebenarnya semua peternak takut dengan PMK, tapi kami siasati dengan usaha. Cari obat-obatan, menjaga kebersihan kandang, saya kasih antibiotik ke sapi juga, kasih vitamin biar daya tahannya bagus,” kata dia.

Saat disinggung mengenai obat bantuan untuk ternak, Drajat mengaku sebenarnya ada obat bantuan yang diberikan bagi peternak. Namun, ia mengungkapkan harus menunggu lama untuk mendapatkan obat itu.

“Daripada menunggu terus sapinya ambruk, ya mending cari sendiri,” jelas dia.

Baca juga: Ada PMK Jelang Iduladha, Harga Sapi di Boyolali Naik Rp2,5 Juta/Ekor

Peternak sapi lain asal Cepogo, Boyolali, Tri Mardiyanto, 32, juga mengeluhkan harga obat untuk sapi yang naik. “Ini produktivitas susu turun, tapi ya harga untuk obat sapi naik,” jelasnya.

Ia mengungkapkan pada situasi normal, harga obat untuk hewan berkisar Rp125 ribu, sekarang naik menjadi Rp170 ribu. “Kalau saya beli obat sendiri dan disuntik sendiri. Tidak lapor ke dokter hewan ya karena biasanya kalau sakit ya diatasi sendiri,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya