SOLOPOS.COM - Petani porang Wonogiri saat memanen porang belum lama ini. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI - Sejumlah petani porang di Kabupaten Wonogiri mulai panen komoditas tersebut. Namun, ada pula yang memilih menunggu untuk memanen pada periode Juli-Agustus mendatang.

Dewan Penasehat Petani Penggiat Porang Nusantara (P3N) Cabang Wonogiri Teguh Subroto, mengatakan panen porang di Wonogiri mulai dilakukan sejak Mei 2021 lalu. Diprediksi panen porang akan berlangsung hingga Agustus 2021. Mendekati Agustus harga porang akan semakin mahal, karena cuacanya panas.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Juli-Agustus nanti kan cuacanya lebih panas daripada Mei-Juni. Semakin panas, kadar air porang semakin tipis. Perusahaan akan membeli dengan harga lebih tinggi. Sehingga sebagian petani memilih panen pada Juli-Agustus. Intinya petani saat ini untung, namun panennya belum semua," ungkap dia kepada Solopos.com, Minggu (20/6/2021).

Baca Juga: Ucapkan Selamat Ulang Tahun Untuk Jokowi, Video Ganjar Langsung Diserbu Netizen

Dalam tumbuhan porang dikenal dengan istilah dorman. Petani akan menunggu dorman sempurna, ada dorman batang dan dorman akar. Petani bakal menunggu momen harga tinggi.

Saat ini harga umbi porang produksi Rp7.500 per kilogram. Nanti ada masanya harga itu akan naik pada Juli-Agustus. Karena pada bulan sebelumnya Rp7.000 setiap kilogram.

Teguh mengatakan petani yang sudah mulai memanen porang pada musim ini tersebar di Kecamatan Jatiroto, Jatipurno, Slogohimo, Karangtengah dan lain-lain. "Kebetulan saya membina petani porang di sejumlah daerah. Mulai dari persiapan tanam, penanaman, perawatan hingga pasca panen. Ini binaan saya di Jatiroto dan Jatisrono sudah mulai panen bareng, tapi belum semua," kata dia.

Baca Juga: 3 Mobil & 1 Truk Tabrakan Beruntun di Tol Boyolali:  2 Tewas, Sopir Truk Kabur

Meski belum panen semua, menurut Teguh, umbi produksi yang telah dikirim ke pabrik di Jawa Timur sudah berpuluh-puluh ton. Setiap kali pengiriman, jumlah porang yang dikirim menggunakan truk sebanyak delapan hingga sembilan ton.

"Desa di Kecamatan Slogohimo itu satu desa sudah panen dan dikirim ke pabrik puluhan ton. Ini kan mulai panen umbi produksinya. Kalau panen umbi katak di daunnya itu sudah lebih dulu," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya