SOLOPOS.COM - Menanam (Foto: Muhammad Khamdi)

Menanam (Foto: Muhammad Khamdi)

Klaten (Solopos.com)–Petani tembakau di Kecamatan Manisrenggo, Klaten mengeluhkan mahalnya harga bibit tembakau. Selain itu, petani terpaksa menunda masa tanam II karena cuaca hujan yang tak menentu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Petani dari Desa Nangsri, Paidi, 52, mengatakan trauma dengan kegagalan masa tanam 2010 lalu. Kendati demikian, ia berkeinginan kuat untuk menanam tembakau yang menjadi mata pencaharian sehari-hari.

“Bagaimanapun juga saya ingin menanam tembakau walau lahan yang digunakan tidak seluas tahun lalu,” terangnya kepada Espos, di desa setempat, Jumat (10/6/2011).

Keluhan mahalnya harga bibit juga dialami Jumiyo, 50, petani warga Desa Solodiran. Harga bibit tembakau per batang 2010 lalu hanya Rp 25-30 rupiah, sedangkan tah un ini, harga perbatang mencapai Rp 60-Rp 70 perbatang.

(m98)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya