SOLOPOS.COM - Petani di Kecamatan Baki, Sukoharjo, diambil sampel darahnya untuk diperiksa kandungan logam dalam darahnya, Rabu (30/3/2022).(Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Nasional Solo menggelar penyuluhan pertanian bertema Bahaya Logam Berat dalam Pestisida dan Infeksi Leptospirosis bagi Petani, di Balai Desa Bakipandeyan, Baki, Sukoharjo, Rabu-Kamis (30-31/3/2022).

Kegiatan tersebut dihadiri 15 petani perwakilan dari 14 desa di Kecamatan Baki ditambah seorang pamong tani. Tampil sebagai penyampai materi penyuluhan yaitu Kepala Bagian Penelitian dan Inovasi Pengembangan Produk Stikes Nasional Solo, Wimpy.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ada juga Wakil Ketua II Stikes Nasional Solo, Yusianti Silviani. Selain penyampaian materi sosialisasi, sebanyak 15 peserta diambil sampel darahnya untuk diperiksa di laboratorium. Pemeriksaan tersebut untuk melihat kandungan logam di dalam darah.

Baca Juga: Ramai-Ramai Buru Tikus Agar Petani Sukoharjo Tak Pakai Jebakan Listrik

Ekspedisi Mudik 2024

Kepada Solopos.com, Wimpy mengatakan para petani bersedia untuk diambil sampel darahnya. Namun hingga Jumat (1/4/2022) pagi hasil pemeriksaan belum keluar. “Masih dalam proses, hasil belum ada. Para petani bersedia diambil sampel darah,” ujar dia.

Wimpy menjelaskan penyuluhan dilakukan merujuk hasil survei yang dilakukan pada Februari-Maret 2022 oleh para mahasiswa. Dari survei itu diketahui para petani menggunakan beberapa jenis pestisida yang mengandung logam berat dengan kadar tinggi.

Padahal kandungan logam berat yang tinggi bisa membahayakan para petani. Bila terus menerus terpapar logam berat dari pestisida, petani bisa mengalami gatal-gatal, sesak nafas, gangguan penglihatan, koordinasi gerak tubuh tak terkendali dan diare.

Baca Juga: Tinggalkan Jebakan Listrik, Pakai Pestisida Nabati Ini Untuk Usir Tikus

Gangguan lainnya bisa  berupa penebalan warna kulit, muntah-muntah, kanker hingga kematian. Keracunan pestisida juga bisa menyebabkan kelahiran prematur pada ibu hamil, stunting atau gangguan tumbuh kembang anak, dan parkinson bagi manula.

“Logam berat memang bahan pestisida untuk membunuh hama, tetapi petani bisa memakai alat pelindung diri. Tutup jalan masuk, jangan terkena mata, terhirup, terpapar di kulit, termakan, terpapar pada luka terbuka. Pakailah pelindung diri,” kata dia.

Wimpy juga menjelaskan ancaman penyakit leptospirosis bagi petani dan keluarganya. Penyakit ini sering terjadi di negara tropis yang disebabkan oleh tikus. Penularannya melalui sentuhan dengan air atau tanah yang dikotori air seni hewan penderita penyakit itu.

Baca Juga: LPPM Stikesnas Solo Bikin Pestisida Nabati, Mudah Didapat dan Sehat

“Menularkan melalui urine. Komplikasinya bisa menyerang hati, ginjal, paru-paru, pembuluh darah dan ibu hamil. Untuk mencegahnya ya harus selalu menjaga kebersihan. Seusai dari sawah cuci tangan dan kaki dengan sabun atau antiseptik,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya