SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanaman bawang merah. (Dok. Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO – Bawang merah diproyeksikan menjadi komoditas hortikultura unggulan di Sukoharjo. Para petani didorong untuk berani membudidayakan bawang merah yang punya nilai ekonomi tinggi.

Proyeksi ini disampaikan Sekretaris HKTI Sukoharjo, Fajar Purwanto, di sela-sela pelantikan pengurus ranting se-Kecamatan Tawangsari, Sukoharjo, di RM Soto Pak Harto, Kelurahan Begajah, Sabtu (7/11/2020). Pengurus HKTI Sukoharjo telah melakukan studi banding ke Brebes, Jawa Tengah. Mereka menimba ilmu mengenai budidaya bawang merah serta potensi komoditas hortikultura yang menjanjikan pada masa mendatang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kondisi tanah lahan pertanian di Brebes tak jauh beda dibanding Sukoharjo. Justru pasokan air untuk lahan pertanian di Sukoharjo sangat memadai karena ada Dam Colo di Nguter,” kata dia, saat berbincang dengan Espos, Sabtu.

Kasus Positif Covid-19 Sukoharjo Naik 16, Pasien Sembuh Naik 32 Orang

Saat ini, sebagian besar lahan pertanian di Kabupaten Jamu ditanami padi. Sukoharjo menjadi salah satu lumbung padi di Jawa Tengah. Kendati demikian, bawang merah diproyeksikan menjadi potensi pertanian unggulan pada masa mendatang. Kebutuhan bawang merah di pasar meningkat tajam seiring banyaknya pelaku usaha restoran dan warung makan yang tersebar di 12 kecamatan.

Pria yang akrab disapa Wanto ini mengatakan beberapa petani telah merintis budidaya bawang merah terutama di wilayah Bendosari dan Polokarto. “Petani bisa merotasi menanam padi dan bawang merah. Saat musim penghujan, bisa menanam padi. Sementara bawang merah ditanam saat musim kemarau karena tak membutuhkan pasokan air dalam jumlah besar,” ujar dia.

Raih WTP 5 Kali Berturut-Turut, Pemkab Sukoharjo Dapat Penghargaan Dari Kemenkeu

Dampingi Pemasaran

Wanto menyebut pemasaran produk pertanian menjadi salah satu permasalahan yang dikeluhkan petani. Mereka bisa membudidayakan bawang merah hingga memanen namun bingung saat harus menjual produk ke pasaran. Karena itu, pengurus HKTI Sukoharjo bakal mendampingi dan membantu memasarkan produk bawang merah agar mampu menembus pasar.

Budidaya hortikultura cenderung diminati kalangan pemuda atau petani milenial. Mereka bisa mengimplementasikan ilmu dan wawasan yang didapat saat kuliah dengan menanam bawang merah. Apalagi keuntungan yang didapat cukup menggiurkan. Hal ini wujud regenerasi pertanian yang menjadi kunci dalam menjaga kedaulatan pangan agar lebih produktif dan efisien.

Marak Kampanye Tatap Muka, Bawaslu Sukoharjo Keluarkan 602 Imbauan dan 289 Peringatan

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Netty Harjianti, mengatakan lahan untuk budidaya bawang merah tersebar di lima kecamatan seluas 17 hektare. Pemerintah berupaya mendongkrak produksi bawang merah yang memiliki prospek menjanjikan bagi kalangan petani.

Pada 2020, ada bantuan bibit bawang merah sebanyak 21.000 ton. "Satu hektare sawah bisa menghasilkan 10 ton bawang merah. Di Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto ada dua hektare sawah yang digunakan untuk budidaya bawang merah," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya