SOLOPOS.COM - Ilustrasi Menjemur Tembakau (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI – Para petani tembakau di lereng Gunung Merapi dan Merbabu wilayah Selo, Boyolali, memasuki masa panen. Sejumlah petani mengaku hasil panen tersebut sudah dipesan oleh beberapa pengusaha tembakau.

Salah satu petani tembakau di Selo, Unggul Budiawan, mengatakan harga jual daun tembakau kering di pasaran saat ini mencapai Rp60.000–Rp70.000 per kilogram. Dia menjelaskan biasanya harga daun tembakau basah hanya berkisar Rp6.000 hingga Rp7.500 per kilogram.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Unggul menjelaskan tanaman tembakau yang dipanen setiap tiga bulan sekali sangat bergantung kepada cuaca.

“Jika cuaca cerah dan terkena sinar matahari secara maksimal, maka daun yang dihasilkan akan memiliki kualitas tinggi,” ungkap dia, baru-baru ini.

Petani tembakau lainnya di Selo, Hari Setiyono, mengaku hasil panen para petani sudah dipesan oleh pengusaha tembakau.

“Hampir setiap kali panen sudah dipesan. Harga yang ditetapkan dalam jual beli daun tembakau didasarkan pada kualitas daun. Selain itu, harga pasar juga turut memengaruhi naik turunnya harga,” paparnya.

Dia membeberkan harga tembakau tahun ini naik hingga Rp10.000 per kilogram dari tahun lalu Rp50.000 per kilogram, untuk kelas medium menjadi Rp60.000 per kg. Kenaikan harga itu didorong oleh kualitas tembakau lebih baik akibat cuaca panas yang lebih panjang tahun ini.

Sedangkan, tembakau kering kelas tinggi bisa dihargai Rp70.000 hingga Rp75.000 per kg.

“Kenaikan ini karena kualitas tembakau lebih baik ketimbang tahun lalu. Kenaikan kualitas ini lantaran cuaca panas lebih panjang,” kata dia.

Hari Setiyono menjelaskan cuaca panas yang panjang berdampak pada hasil rendemen yang tinggi. Jika tahun lalu, dari 100 kg tembakau basah menghasilkan 13 kg tembakau kering, tahun ini 100 kg tembakau basah menghasilkan 17-18 kg. Artinya, pendapatan petani pun bertambah.

Petani lain, Suwarno, asal Selo, menjelaskan kendati harga jual tembakau tinggi, petani harus menanggung biaya proses pengolahan yang juga tinggi.

Terkadang petani menjemur tembakau hingga ke Boyolali Kota bahkan Colomadu, Karanganyar. “Kalau cuacanya mendung, beberapa petani rela turun gunung untuk menjemur tembakau mereka,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya