SOLOPOS.COM - Lahan pertanian di Desa Kecik, Tanon, Sragen, Jawa Tengah, yang ludes diserang hama tikus. (Solopos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN – Ketua Komisi IV DPRD Sragen, Sugiyamto, mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen menyelesaikan masalah jebakan tikus bertenaga listrik yang masih banyak dipakai petani. Pasalnya, jebakan tikus itu sudah delapan kali memakan korban jiwa sejak Mei lalu.

Politisi dari PDIP Sragen itu mendesak Pemkab Sragen segera duduk bersama petani untuk mencari solusi terbaik. Apalagi jebakan tikus itu sudah merenggut delapan korban jiwa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pertemuan antara petani dengan Pemkab Sragen itu bisa difasilitasi oleh Pemerintah Kecamatan. Dia berharap ada aturan di tingkat desa bermauatan sanksi sosial kepada petani yang masih ngeyel memakai jebakan tikus berlistrik.

Jadi Ketua DPRD Termiskin Se-Jateng, Ini Jumlah Utang Suparno

“Dalam pertemuan itu bisa melibatkan pengecer pupuk. Kalau petani masih ngeyel, sanksinya tidak usah diberi pupuk. Nanti pasti dia akan kebingungan sendiri mau beli di mana pupuk itu. Ini demi memberi efek jera kepada petani yang masih ngeyel memakai jebakan tikus,” papar Sugiyamto.

Tanggapan Petani

Pemakaian jebakan tikus yang teraliri listrik, kata Sugiyamto, sebenarnya juga banyak dipakai kalangan petani di luar Sragen. Akan tetapi, dia heran mengapa jumlah korban meninggal dunia karena jebakan tikus itu paling banyak terjadi di Sragen.

“Dari aspek hukumnya, saya tidak tahu apakah petani yang nekat masang jebakan tikus itu bisa dijerat pidana. Soalnya, jebakan tikus itu kan dipasang di area persawahan milih dia sendiri. Apakah bisa disebut kelalaian kalau mengakibatkan korban jiwa, saya tidak tahu. Kalau sanksi pidana tidak bisa, petani bisa diberi sanksi sosial seperti tidak diberi jatah pupuk. Saya rasa sanksi sosial itu akan efektif,” terang Sugiyamto.

Dukun Cabuli Pasien di Bondowoso, Masukkan Telur ke Kemaluan untuk Obati Sakit Mag

Sementara itu Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sragen, Suratno, mengatakan jebakan listrik cukup efektif untuk membunuh ratusan tikus dalam semalaman. Dia menilai adanya korban jiwa rata-rata disebabkan human eror. Bila penggunaan jebakan tikus yang teraliri listrik itu dilarang, kata Suratno, Pemkab Sragen harus bisa mencarikan solusi atas masalah yang dihadapi petani.

“Dalam rangka mengurangi sisi negatifnya, saya kira petani perlu diberi pemahaman bagaimana cara aman menggunakan perangkat itu. Bagaimana teknis pemasangannya, apakah harus pakai kabel atau kawat yang standar? Barangkali diperlukan rambu-rambu supaya jebakan tikus itu tidak membahayakan orang lain,” paparnya.

Tips Bugar Achmad Purnomo Selama Pandemi Covid-19: Jaga Makan hingga Minum Jamu Buatan Istri

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya