SOLOPOS.COM - Seorang petani, Suyanto menunjukkan alat pengusir tikus dengan gelombang ultrasonik yang dipasang di lahan sawahnya di Kelurahan Nglames, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Kamis (13/2/2020). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN -- Seorang petani di Kabupaten Madiun bernama Esti Raharjo membuat alat pengusir tikus ramah lingkungan dengan menggunakan panel surya. Prinsip kerja pengusir tikus ini menggunakan gelombang suara ultrasonik.

Merajalela, Tikus di Kediri Sebesar Anak Kucing

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ultrasonik adalah suara atau getaran dengan frekuensi yang terlalu tinggi untuk bisa didengar oleh telinga manusia, yaitu kira-kira di atas 20 kiloHertz. Suara ini hanya dapat mendengar oleh beberapa hewan seperti lumba-lumba, kelelawar, paus, tikus dll.

Saat ditemui di lahan persawahan Kelurahan Nglames, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Kamis (13/2/2020), Esti menjelaskan alat pengusir tikus gelombang ultrasonik ini terdari dari tiga bagian yaitu tiang penyangga, rumah mesin, dan panel surya.

Panel surya berfungsi untuk menangkap sinar matahari dan mengubahnya sebagai energi listrik, Artinya para petani tidak perlu bingung untuk biaya listrik. Alat tersebut hanya berdaya 12 volt sehingga tidak berbahaya bagi para petani.

"Dalam pembuatan alat ini, kami dibantu oleh pemerhati pertanian Madiun, Pak Imron. Hingga akhirnya alat tersebut pun jadi. Sebelumnya kami melakukan uji coba beberapa kali," jelas dia.

Tiket KA Lebaran Sudah Bisa Dipesan Mulai 14 Februari

Cara kerja alat ini, lanjut Esti, adalah tenaga surya yang ditangkap panel surya diubah menjadi energi listrik dalam mesin. Listrik ini menghidupkan mesin yang menghasilkan gelombang ultrasonik. Gelombang ultrasonik ini akan bekerja memberikan efek suara yang mengganggu tikus.

Gelombang yang disetel pada frekuensi tertentu ini bisa mengganggu syaraf-syaraf tikus dan membuat tikus tidak nyaman. Dengan gangguan gelombang itu, tikus tidak mau keluar dari sarangnya. Kondisi ini membuat tikus menjadi kelaparan dan akhirnya mati.

"Tikus yang ada di sarang akan mati, sedangkan tikus yang ada di luar akan lari karena tidak nyaman. Gelombang ini membuat tikus ketakutan," jelas dia.

Lokasi Tol Probowangi Seksi III Ditetapkan, Pembebasan Lahan Segera Dilakukan

Radius jangkauan alat ini sekitar setengah hektare. Efektivitas alat ini mengusir tikus sekitar 80%. Esti masih berupaya mengembangkan alat ini supaya radius jangkauannya lebih luas.

Seorang petani di Kelurahan Nglames, Kecamatan Madiun, Suyanto, mengaku telah mencoba alat pengusir tikus itu selama beberapa pekan. Hasilnya, Yanto mengklaim serangan hama tikus ini berkurang.

"Ini kemarin tikusnya banyak banget. Tapi sekarang, sejak memasang alat gelombang ultrasonik ini, serangan tikus sudah mulai berkurang," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya