SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

SLEMAN—Petani tembakau di Kecamatan Kalasan, Sleman mengeluh harga jual tembakau untuk musim panen 2012 ini turun drastis dibanding tahun lalu. Penurunan harga jual untuk panenan perdana mencapai 25% dibanding tahun lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua asosiasi petani tembakau Sleman, Suwarji mengatakan, penurunan harga tembakau ini terkait kemunculan isu Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang tembakau.

“Karena belum pasti itu membuat pengusaha pabrik rokok nasional enggan membeli tenbakau dengan harga tinggi. Mereka takut kalau RPP Tembakau disahkan mereka tidak bisa leluasa produksi dengan tembakau jenis lokal, dan harus dengan tembakau berkadar nikotin rendah,” kata Suwarji saat dihubungi Harian Jogja, Minggu (2/9).

Salah satu petani tembakau di Desa Bimomartani, Kalasan, Sleman, Dumadi mengaku, harga tembakau panenan awal hanya terjual Rp30.000 per kilogram, sedangkan tahun lalu bisa mencapai Rp40.000 per kilogram. Menurut dia, biasanya harga penenan awal ini memang rendah, namun pada panenan kedua dan ketiga harga tembakau bisa mencapai harga tertinggi.

“Ya bagaimana lagi, kalau petani kecil cuma bisa manut saja dengan harga yang turun ini. Kami hanya takut, harga ini jadi permainan saja,” kata Dumadi.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya