SOLOPOS.COM - Para penembak jitu mengumpulkan tikus yang dieksekusi di Gresik, Minggu (31/10/2021). (Suara.com)

Solopos.com, GRESIK — Warga Desa Gredek, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), yang mayoritas bekerja sebagai petani mengundang sekitar 70 penembak jitu untuk datang ke desanya, Minggu (31/10/2021). Puluhan sniper atau penembak jitu itu diundang para petani di Gresik itu untuk mengemban misi penting, yakni berburu tikus yang menjadi hama.

Kepala Desa Gredek, Bahrul Ghofar, mengaku hama tikus saat ini memang sangat meresahkan petani di Desa Gredek. Oleh karenanya, ia pun mengundang penembak jitu dari Community Bediler Gresik (CBG) untuk memburu tikus-tikus tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Untuk itu kami hadirkan penembak jitu untuk membashi hama tikus. Ditambah hewan ini sangat sulit dikendalikan,” kata Ghofar, dikutip dari Suara.com, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Kodam Diponegoro Siapkan Penembak Jitu Pengaman Pemilu 2019

Ghofar mengaku sudah banyak cara dilakukan warga desanya untuk membasmi tikus. Upaya itu mulai dari membuat jebakan hingga memelihara burung hantu. Tapi, tikus itu sepertinya paham cara menghindari jebakan. Bahkan, hewan pengerat itu cepat berkembang biak yang mengakibatkan petani mengalami kerugian besar karena tanamannya rusak.

Ghofar menerangkan para penembak jitu atau sniper itu diundang untuk melakukan perburuan tikus. Teknik perburuan dibagi dalam beberapa kelompok, yang tiap kelompok diisi 5 orang penembak jitu. Mereka kemudian berpencar ke tengah sawah dengan senjata.

“Perburuan berkelompok. Satu tim terdiri lima orang, tempat sasarannya bebas yang penting di lahan sawah petani,” terangnya.

Perburuan tikus di areal persawahan itu membutuhkan waktu dua jam. Selama perburuan, para penembak jitu itu berhasil mengumpulkan sekitar 730 ekor tikus.

Baca juga: Kendalikan Hama Tikus, Petani Sukoharjo Andalkan Burung Hantu

Namun, tikus-tikus yang mati di dalam liang persembunyian, menurut Ghofar, jumlahnya hampir 3 kali lipat dari yang berhasil dikumpulkan para penembak.

“Cara ini sangat ramah lingkungan dibanding dengan sengatan listrik yang banyak makan korban,” terangnya.

Ghofar mengaku tidak sedikit petani di desanya yang mengeluh rugi hingga ratusan juta rupiah akibat hama tikus. Hal itu pun membuat Ghofar gusar hingga membuat ide membasmi tikus dengan mengundang penembak jitu.

Para penembak jitu tidak diundang sia-sia. Perburuan ini dilombakan. Bagi penembak yang bisa membunuh tikus paling banyak akan dihadiahi uang Rp500.000. Sedangkan penembak yang mengumpulkan tikus paling banyak kedua mendapat hadiah Rp400.000. Sedangkan juara ketiga diganjar hadiah Rp300.000.

“Sementara juara harapan satu mendapatkan Rp250.000, juara harapan kedua mendapat Rp200.000, dan juara harapan tiga Rp150.000,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya