SOLOPOS.COM - Petani di Donohudan, Ngemplak, Boyolali, memanen padi yang ditanam dengan konsep IP Padi 400, belum lama ini. (Istimewa-Diskominfo Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI – Lahan padi di Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, sukses menghasilkan padi yang ditanam dengan konsep Indeks Penanaman (IP) Padi 400. Melalui konsep tersebut panen padi di lahan yang sama dapat dilakukan empat kali dalam setahun.

Pada Senin (6/9/2021), telah dilakukan panen pada lahan seluas 20 hektare yang menerapkan IP Padi 400 di wilayah Donohudan. Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto, mengatakan lahan yang digunakan untuk program IP Padi 400 harus memenuhi beberapa syarat. Salah satunya memiliki pengairan yang baik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ada beberapa syarat, di antaranya lahan dengan pengairan yang bagus, mekanisasinya bagus, kemudian penanggulangan hama penyakit bagus, serta menggunakan benih benih yang genjah [cepat berbuah] sehingga satu tahun bisa panen empat kali,” katanl dia dalam rilis yang diterima Solopos.com, Selasa (7/9/2021).

Baca juga: Tabungan Rp30 Juta Raib, Warga Boyolali Laporkan Bank Swasta di Solo ke Polisi

Sedangkan untuk varietas yang ditanam, petani pengolah lahan tersebut memanfaatkan benih varietas Inpari 32. Penggarapan lahan seluas 20 hektare yang menggandeng Kelompok Tani Dono Rahayu III tersebut dapat panen empat kali dalam setahun karena benih genjah berumur 90-100 hari.

Benih varietas tersebut berasal dari bantuan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN) dengan total nilai Rp380 juta.

“Jenis yang ditanam adalah varietas yang genjah, yang umurnya 90-100 hari sehingga satu tahun bisa empat kali. Hal yang kami buru adalah percepatan waktu dalam satu tahun itu bisa empat kali panen,” jelas dia.

Kian Semangat Menanam Padi

Ketua Kelompok Tani Dono Rahayu III, Suwardi, mengaku terbantu dengan adanya program IP Padi 400. Sebab dirinya dapat memanen 8,8 ton gabah kering dalam satu hektare lahan dengan 5,2 ton panen beras.

Baca juga: Jaga Kelestarian Alam, Burung Endemik Merapi-Merbabu Dilepas di Argo Bumi Selo Boyolali

Dari angka tersebut, dia mampu menjual gabah kering Rp4.300 per kilogram atau Rp8.000 untuk beras sehingga menghasilkan sekitar Rp42 juta.

“Sangat mendukung, ini bisa meringankan beban dari petani. Dengan adanya bantuan dari pemerintah varietas 32 ataupun yang lain, harapan petani lebih meningkat lagi untuk tanam padi. Jadi ada semangat,” kata dia.

Disebutkan, produksi padi di Kabupaten Boyolali sampai Agustus untuk standing crops ada 6.957 hektare, kemudian luas panen hingga Agustus mencapai 41.288 hektare, produktivitas rata-rata mencapai 57,77 kuintal per hektare. Sedangkan produksi padi mampu mencapai 238,542 ton atau setara 136,895 ton beras. Tingkat konsumsi, dari 1.062.713 jiwa, sekitar 79.052 ton beras. Surplus setara beras sejumlah 57.843 ton.

Baca juga: Jos, ASN Boyolali Borong Cabai & Telur Demi Bantu Petani dan Peternak

Sedangkan pada akhir 2021, produksi beras diperkirakan akan dihasilkan lahan seluas 49.270 hektar dengan produktivitas rata-rata mencapai 58,07 kuintal per hektare. Produksi padi sejumlah 286.120 ton atau setara 164.199 ton beras. Hingga akhir 2021, tingkat konsumsi beras dari 1.062.713 jiwa penduduk diperkirakan sekitar 118.578 ton beras, sehingga surplus beras mencapai 45.622 ton.

Diktip dari litbang.pertanian.go.id, Indeks Pertanaman (IP) Padi 400, merupakan pilihan yang menjanjikan guna meningkatkan produksi padi nasional tanpa memerlukan tambahan fasilitas irigasi dan pembukaan lahan baru. Konsepnya adalah dalam satu tahun di hamparan sawah yang memiliki irigasi sepanjang tahun, dapat ditanami padi selama empat kali.

Ada empat faktor pendukung sebagai keberhasilan dalam pelaksanaan IP Padi 400 tersebut yakni penggunaan benih varietas padi sangat genjah yang memiliki umur 90-104 hari, pengendalian hama/penyakit terpadu (PHT) dilakukan lebih operasional, pengelolaan hara secara terpadu spesifik lokasi, serta manajemen tanam dan panen yang efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya