SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani tembakau. (JIBI/Solopos/Antara/Harviyan Perdana Putra)

Solopos.com, KARANGANYAR — Petani di enam kecamatan di Kabupaten Karanganyar mulai menaman tembakau sejak beberapa tahun terakhir. Enam kecamatan itu adalah Kecamatan Jenawi, Ngargoyoso, Jatiyoso, Tawangmangu, Jumapolo, dan Colomadu.

Luasan lahan yang ditanami tembakau di enam kecamatan itu mencapai 300 hektare (ha). Menanam tembakau memberi keuntungan kepada petani yang pada saat kemarau tidak bisa menanam padi. Dengan demikian, petani tetap produktif saat kekeringan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan data Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar, petani tembakau di Kabupaten Karanganyar hanya bisa menanam tembakau sekali dalam satu tahun.

Suka Berkebun, Ini Kepribadian Seseorang Dilihat Tanaman Hias Yang Disuka

Ekspedisi Mudik 2024

Mereka menanam tembakau saat musim kemarau. Masa tanam hingga panen tembakau empat bulan. Petani mulai menanam tembakau pada Maret atau April dan panen pada Juli hingga September.

Menurut Bupati Karanganyar, Juliyatmono, penghasilan petani akan meningkat dengan menanam tembakau.

“Satu tahun itu panen sekali. Pas enggak ada air, mereka tanam tembakau. Saat kekeringan tetap bisa produktif. Saya tanya luas lahan 7.000 meter persegi itu bisa menghasilkan Rp8 juta. Kalau luas lahan satu hektare kan bisa lebih dari Rp10 juta. Masih lebih menguntungkan dibandingkan tanam padi,” kata Bupati saat berbincang dengan wartawan di halaman Kantor Bupati Karanganyar, Senin (28/9/2020).

Bapak Perkosa Anak Diamuk Massa Lalu Tewas Dikeroyok di Penjara

Harga Tembakau Tak Menggembirakan

Di sisi lain, Juliyatmono melihat harga tembakau di masa pandemi ini tidak cukup menggembirakan. Harga tembakau relatif lebih rendah apabila dibandingkan tahun sebelumnya. Dia menilai petani cukup tertolong karena bekerja sama dengan perusahaan swasta, yakni PT Sadhana Arifnusa.

PT Sadhana Arifnusa adalah perusahaan berpusat di Surabaya yang merupakan penghasil tembakau berkualitas. Perusahaan ini mendominasi market share perdagangan tembakau di Indonesia.

Juliyatmono optimistis perusahaan itu tidak akan membeli tembakau petani dengan harga murah. Petani tembakau di Kabupaten Karanganyar menjual tembakau kering rajang.

Klaster Keluarga Merebak di Solo, di Rumah Harus Pakai Masker?

“Harga tembakau saat ini kan relatif tidak menggembirkan. Makanya kerja sama dengan PT Sadhana Arifnusa supaya harga stabil, tidak dipermainkan tengkulak,” tutur dia.

Kepala Dispertan PP Kabupaten Karanganyar, Siti Maisyaroch, menyampaikan Pemkab berupaya menambah luas lahan yang ditanami tembakau. Salah satu alasannya tanah yang ditanami tembakau merupakan lahan bero (kering) sehingga tidak bisa ditanami padi.

“Apabila menemukan tanah bero, kami ajak petani tanam tembakau. Ada yang mau dan sebagian tetap tanam palawija. Pemerintah mendukung dengan memberikan bantuan secara bertahap. Misal bantuan kendaraan roda tiga, mesin perajang, alat penjemur, dan lain-lain sesuai kebutuhan,” tutur Siti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya