SOLOPOS.COM - Ilustrasi Desa di Swiss (Instagram/@saltysoulsurfer)

Solopos.com, BANYUMAS -- Swiss adalah salah satu negara di benua Eropa yang terletak antara tengah, barat dan selatan dari benua bangsa kulit putih ini. Swiss sendiri merupakan negara landlocked atau negara yang diapit dengan daratan dari negara lain sehingga membuat negara ini secara keadaan geografis tidak memiliki laut.

Namun Swiss dikenal memiliki pemandangan pedesaan yang masih asri di tengah-tengah kemajuan peradaban negara-negara Eropa pada umumnya. Mengutip dari situs Okezone.com, Senin (7/6/2021), salah satu desa di Swiss dengan pemandangan yang indah berada di perbatasan dengan Italia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Desa ini memiliki pemandangan yang asri, dari hamparan hijau padang rumput pedesaan hingga pemandangan pegunungan Alpen yang diselimuti salju. Selain itu, serangkaian pepohonan pinus begitu rindang  sehingga menambahkan keasrian yang ada di daerah pedesaan Swiss yang berada di Kota Lugano ini.

Desa Wisata Ketenger
Desa Wisata Ketenger (Instagram/@banyumas24jam)

Baca Juga : Ketenger Banyumas Suguhkan Pemandangan Perdesaan Swiss

Konsep panorama alam inilah yang dibawa ke Desa Wisata Ketenger yang ada  di Kabupaten  Banyumas, Jawa Tengah. Pemandangan yang asri dengan pemohonan rindang serta aliran sungai yang jernih seakan benar-benar memberikan nuansa keasrian perdesaan Swiss.

Berlibur di Swiss atau Eropa pada umumnya membutuhkan biaya yang tinggi, maka dari itu dengan keberadaan Desa  Wisata  Ketenger yang memberikan nuansa pedesaan asri ala Swiss di benua Eropa bisa memberikan sedikit gambaran bagaimana berada di alam perdesaan asri ala Swiss dengan biaya yang sangat terjangkau.

Curug Bayan (Instagram_@curug_bayan)
Curug Bayan (Instagram/@curug_bayan)

Seperti yang sudah dilaporkan oleh Solopos,com, panorama alam ala Swsis di Eropa yang ada di Desa Ketenger ini juga didukung dengan aliran curug atau air terjun yang ada di sekitar desa wisata ini. Ada sekitar 8 curug yang ada di Desa Ketenger, diantaranya ada Curug Bayan, Curug Jenggala, Curug Kembar, Curug Celiling, Curug Lawet.  dan masih banyak lagi.

Baca Juga : Empu Rizal, Satu-Satunya Empu Muda di Jateng Bagian Barat

Selain panorama alam, terdapat juga situs bersejarah, seperti Rel Lori yang merupakan jalur alat angkut pada masa kolonial Belanda yang digunakan untuk jalur angkut hasil hutan. Kemudian ada bendungan masa peninggalan Jepang yang dibangun kembali oleh PLTA setempat dan sekarang menjadi salah satu wisata air.

Desa Wisata Ketenger juga menyuguhkan tontonan keseniah khas Banyumas sebagai sarana hiburan dan juga edukatif. Salah satu kesenian yang disuguhkan adalah kesenian ebeg atau tari kuda lumping yang  merupakan kesenian khas Banyumas.

Bendungan PLTA peninggalan masa kolonial Jepang
Bendungan PLTA peninggalan masa kolonial Jepang (Instagram/@trisugie)

Panorama alam, situs bersejarah hingga kesenian tradisional yang berada dalam satu lingkup inilah yang menjadi potensi dan keunikan besar yang disuguhkan oleh Desa Wisata Ketenger di antara serangkaian desa wisata di Indonesia.

Awalnya, Desa Wisata Ketenger ini dikelola secara swadaya oleh dua organisasi, yaitu Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) ‘Ketenger Adventure’ dan Pengurus Desa Wisata ‘Gita Gumilang.’ Namun sekarang ini hanya Pokdarwis ‘Ketenger Adventure’ yang aktif mengelola kawasan desa wisata ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya