SOLOPOS.COM - Warga bersepeda di Waduk Cengklik, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Sabtu (13/6/2020). (Solopos-Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI -- Para pesepeda dari sejumlah wilayah menjadikan objek wisata Waduk Cengklik di Kecamatan Ngemplak, Boyolali, sebagai tempat tujuan untuk didatangi.

Seperti diungkapkan Defa Widyatama, 18, saat solopos.com menemuinya di bibir Waduk Cengklik Boyolali, Sabtu (13/6/2020) pagi, sekitar pukul 07.45 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia baru saja tiba di lokasi itu, usai mengayuh sepeda jenis sepeda gunung, seri Trill Cleave, miliknya dari Gumpang, Kartasura, Sukoharjo.

2 Hari Boyolali Tambah 16 Kasus Positif Covid-19

Defa yang datang bersama dua temannya ke Waduk Cengklik Boyolali mengaku belum lama menjalani aktivitas bersepeda.

"Ini kan masih libur. Kemarin-kemarin baru sampai sekitaran Bandara Adi Soemarmo, kemudian ini mencoba sampai Waduk Cengklik," kata dia.

Defa mengaku memilih aktivitas bersepeda untuk mengisi waktu dan berolahraga. Terlebih dengan mendatangi lokasi-lokasi tertentu yang memiliki rute dan pemandangan menarik, menjadikan kesenangan tersendiri.

Video Pesawat Tempur TNI Jatuh & Terbakar di Riau

Dia menyadari saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19. Namun baginya, asalnya tetap mematuhi protokol kesehatan, selalu memakai masker, tidak perlu khawatir.

Tak jauh dari tempat Defa beristirahat, ada Salsabila, 12, bersama empat temannya. Mereka mampir ke waduk setelah menempuh perjalanan dari rumahnya di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, dengan sepeda gunungnya.

Berfoto di Bibir Waduk

Mereka memanfaatkan momentum itu untuk berfoto di bibir waduk. "Awalnya mau ke Manahan, tapi tidak berani [jauh]. Jadi kami langsung ke sini," kata dia.

Berdasarkan pantauan, hari itu Waduk Cengklik cukup ramai didatangi pesepeda. Para pesepeda datang dari berbagai daerah terutama Boyolali dan sekitarnya. Sepeda yang digunakan juga beragam.

Mereka tidak hanya dari penggemar sepeda jenis tertentu. Mulai montain bike (MTB) atau sepeda gunung, road bike (RB) atau sepeda balap, sepeda lipat atau seli, maupun sepeda jenis lain, semua ada.

Kisruh Keluarga Perdes di Ngarum Sragen Dapat BST, Warga Geruduk Balai Desa

Berbagai merek sepeda juga bisa ditemui di kawasan Waduk Cengklik Boyolali. Mulai dari Polygon, Trill, United, Pasific hingga merek luar seperti Bromton pun ada.

Para pesepeda mayoritas sudah bermasker. Bahkan ada yang mengenakan face shield, sebagai alat pelindung diri untuk mengantisipasi persebaran Covid-19. Meskipun ada juga satu atau dua pesepeda yang tidak mengenakan masker.

Waduk Cengklik ternyata juga menarik para pesepeda dari luar daerah. Seperti tiga pemuda yang datang dari Malang dan Bandung, yakni Fajrin, Diden dan Revo. Ketiganya datang dengan sepeda lipat keluaran Pasific dan Element.

Fajrin dan Diden datang mengendarai Pasific Splendid sedangkan Revo membawa Element Ecosmo. Bahkan seli milik Diden baru dibelinya sepekan lalu di salah satu toko sepeda di kawasan Jl. Slamet Riyadi Solo. Mereka adalah rekan satu lokasi pekerjaan.

Menikmati Pemandangan

Ketiganya berangkat dari kawasan Gladag, Solo, dan tiba di Waduk Cengklik  Boyolali sekitar pukul 07.48 WIB. Dipilihnya Waduk Cengklik Boyolali sebagai tujuan gowes adalah karena rekomendasi dari rekan-rekan kerjanya yang lain.

Tanpa ragu, mereka pun mengayuh selinya. Selain untuk berolahraga, mereka ingin menikmati pemandangan.

"Pemandangannya menarik. Apalagi tadi dari sekitar Bandara Adi Soemarmo menuju waduk melalui sawah-sawah, jadi masih sejuk," terang Fajrin.

Catet, Ini Area Pemancingan di WGM Wonogiri yang Sudah Dibuka

Meski saat ini masih dalam masa pandemi Covid-19, tidak menyurutkan semangat mereka untuk menjalani olahraga yang sedang hit ini. "Tapi masker dan hand sanitizer tetap harus dibawa untuk pelindung diri," lanjut dia.

Selain pemandangan, biasanya para pesepeda di Waduk Cengklik Boyolali mengunjungi warung makan yang ada di sekitar waduk. Tidak dipungkiri, kuliner menjadi salah satu pertimbangan dari para pesepeda. Pada Sabtu dan Minggu pagi di sekitar warung-warung akan dipenuhi sepeda yang terparkir.



"Biasanya berangkat dari rumah tidak sarapan. Jadi ketika bersepeda, saya dan teman-teman akan mampir ke warung untuk sarapan sebelum kembali ke rumah. Kalau ke Waduk Cengklik [Boyolali], warung pecel ini yang kami kunjungi. Ada menu spesial pecel wader," ujar pesepeda dari Gondangrejo, Karanganyar, Danang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya