SOLOPOS.COM - Petugas PLLU Lanud Adisutjipto memantau take off dan landing pesawat, Jumat (12/6/2015). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Pesawat Singapura masuk Indonesia menjadi pelajaran pentingnya penguasaan Flight Information Region (FIR).

Solopos.com, JAKARTA — Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pemerintah Indonesia tak hendak merebut Flight Information Region (FIR) atau wilayah informasi penerbangan yang kini di bawah kendali Singapura, namun mengambil kembali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jadi begini pemerintah tak ada merebut. FIR pada 1995 Indonesia memberikannya kepada Singapura,” kata Gatot Nurmantyo selepas upacara pemberangkatan pemberangkatan Satgas Operasi Perbantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/9/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan berdasarkan Annex 11, pemerintah diperkenankan memberikan FIR ke negara lain, namun hanya untuk keperluan operasional, navigasi, dan kesalamatan. Dalam klausul yang disepakati antara pemerintah Indonesia dan Singapura soal FIR, disebutkan pemerintah Indonesia dapat meminta kembali FIR tersebut kapanpun.

“Tapi mempersiapkannya semuanya dua atau tiga tahun ke depan sesuai arahan presiden,” katanya. Selanjutnya Gatot mengatakan mengenai upaya mengambil kembali FIR itu merupakan kewenangan Kementerian Perhubungan. “Tanya Pak [Ignasius] Jonan lah, Menhub yang lebih tahu,” katanya.

Singapura sejak 1946 hingga kini memegang kendali penuh FIR atau navigasi penerbangan di Kepulauan Riau dan Natuna. Namun legalitasnya baru ditandatangani pada 21 September 1995 melalui Perjanjian Penyelerasan Ulang Garis Batas FIR Singapura dan Jakarta yang diratifikasi berdasarkan Kepres No.7/1996.

Alasannya, saat itu Indonesia belum mampu mengatur sistem navigasi udara secara penuh. Dengan adanya peraturan tersebut, tiap penerbangan yang melintasi daerah tersebut termasuk Indonesia mesti izin ke Singapura.

Belum lama ini, seperti diberitakan Solopos.com sebelumnya, pemerintah Indonesia siap mengambil alih FIR di kawasan udara Natuna dan Kalimantan Utara. Pemerintah mempersiapkan tenknologi hingga sumber daya manusia agar FIR tersebut dapat diambil alih pada 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya