SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada Senin (29/10/2018) pagi, ternyata sudah pernah mengalami masalah pada penerbangan sebelumnya. Sebelumnya, pesawat ini terbang dari Denpasar ke Jakarta pada Minggu (28/10/2018).

Dilansir Reuters, CEO Lion Air Edward Sirait mengakui adanya masalah teknis tersebut. Namun menurutnya hal itu sudah diatasi sesuai prosedur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pesawat ini sebelumnya terbang dari Denpasar ke Cengkareng [Jakarta]. Ada laporan masalah teknis yang sudah diatasi sesuai prosedur,” kata Edward Sirait kepada wartawan, Senin, yang dilansir Reuters. Namun dia tidak menyebutkan lebih rinci tentang masalah teknis pada pesawat dengan nomor registrasi PK-LQP itu.

Edward mengatakan Lion Air mengoperasikan 11 pesawat yang sama, yaitu Boeing 737 Max 8, dan pesawat-pesawat lain yang tidak memiliki masalah serupa. Dia mengatakan tidak ada rencana untuk tidak mengoperasikan Boeing 737 Max 8 lainnya.

Data penerbangan yang terekam di laman Flightradar24 menunjukkan pada Minggu (28/10/2018) pesawat ini menjalani penerbangan rute Manado-Denpasar dan Denpasar-Jakarta. Dari Manado, keberangkatan pesawat dengan nomor penerbangan JT775 ini mengalami delay dari jadwal pukul 06.40 Wita menjadi pukul 07.51 Wita. Dampaknya, pesawat ini juga terlambat tiba di Denpasar, dari jadwal semula pukul 09.10 Wita menjadi pukul 10.00 Wita.

Pada keberangkatan dari Denpasar menuju Jakarta, pesawat ini memakai nomor penerbangan JT43. Semula pesawat dijadwalkan berangkat pada pukul 07.30 Wita dan seharusnya tiba pukul 20.20 WIB. Namun, pesawat baru berangkat pada pukul 10.21 Wita dan baru tiba di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng pada pukul 22.56 WIB.

Pesawat mengangkut 178 penumpang dewasa satu penumpang anak-anak dan dua penumpang bayi termasuk dalam penerbangan ini ada tiga pramugari sedang pelatihan dan satu teknisi.

Pesawat dengan registrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8. Pesawat ini buatan 2018 dan baru dioperasikan oleh Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Pesawat dinyatakan laik operasi.

Pesawat dikomandoi Capt. Bhavye Suneja dengan copilot Harvino bersama enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula. Kapten pilot sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya