SOLOPOS.COM - Peresmian Presidensi G20 Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu (1/12/2021) malam. Presidensi G20 Indonesia dimulai pada 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 dengan mengusung tema Recover Together, Recover Stronger. (Antara/Hafidz Mubarak A.)

Solopos.com, MANGUPURAPresiden Joko Widodo alias Jokowi menitipkan sejumlah pesan kepada India yang akan memegang keketuaan atau presidensi di agenda Business 20 (B20) pada 2023. Kepala Negara berharap agar digitalisasi menjadi salah satu fokus utama yang bisa ditekankan dalam perhelatan Akbar tersebut pada tahun depan, khususnya untuk mentransformasikan usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) agar bisa naik kelas.

Dia melanjutkan bahwa dalam tiga tahun terakhir Indonesia telah mendorong masuknya UMKM untuk mengadopsi digital, di mana terdapat 19 juta UMKM digital yang lahir dari 64 juta UMKM yang dimiliki Tanah Air. “Target kami [Indonesia] pada 2024 sudah mencapai di atas 30 juta [UMKM digital]. Artinya, yang kecil ini jangan dijegal, saya titip kepada India, agar nantinya juga yang UMKM dibawa lagi [di B20 2023] diteruskan,” katanya di Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (14/11/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, Jokowi kembali membahas mengenai kondisi ekonomi dunia yang tengah menghadapi kondisi sulit, tetapi dirinya mengimbau agar setiap negara dapat menumbuhkan optimisme. “Januari lalu, saya berbicara di depan B20, pada awal masa tugasnya masih pandemi, berat saat itu. Saya menyampaikan di setiap kesulitan bahwa di setiap tantangan, pasti ada peluang, jangan pesimis, titipan saat itu sya ingat jangan pesimis,” ujarnya.

Baca Juga Vladimir Putin Puji Kecantikan Connie Rahakundini Bakrie

Jokowi pun melanjutkan 10 bulan berselang situasi global tidak hanya dihadapkan terhadap pandemi Covid-19, tetapi juga isu geopolitik lantaran adanya perang Rusia-Ukraina yang menimbulkan krisis pangan, krisis energy, dan krisis keuangan. Meski begitu, dia mengatakan bahwa di tengah kondisi yang tidak dapat diprediksi, Indonesia justru berhasil mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan dan selamat dari jurang resesi.

“Pada kuartal II/2022 [ekonomi] masih tumbuh 5,44% dan di kuartal III/2022, Indonesia tumbuh lebih kuat lagi yaitu 5,72%. Inflasi juga bisa kami kelola, pada September karena kenaikan harga BBM [inflasi memang] naik menjadi 5,9%, tetapi pada Oktober inflasi turun lagi di angka 5,7%,” tuturnya.

Bukan hanya itu, Jokowi juga menyampaikan pesan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Kristalina Georgieva yang menyebut Indonesia akan menjadi titik terang di tengah kesuraman ekonomi dunia. Oleh sebab itu, Jokowi menilai perlu strategi besar yang menurutnya secara konsisten untuk terus dijalankan yaitu hilirisasi dan industrialisasi, kemudian mendorong ekonomi hijau, dan digitalisasi.

Baca Juga Xi Jinping Jadwalkan Temu Bilateral dengan Jokowi di Sela KTT G20 Bali

Pertama, terkait dengan hilirisasi dan industrialisasi, Jokowi mengaku bahwa menghentikan ekspor bahan-bahan mentah memang harus dilakukan untuk mendapatkan nilai tambah di dalam Negeri, salah satunya adalah nikel dalam rangka membangun ekosistem EV baterai atau baterai listrik untuk mobil listrik “Saya hanya menawarkan kepada Perdana Menteri Australia Anthony Albanese ada litium, sedangkan kami [Indonesia] punya nikel, kalau digabung itu sudah menjadi baterai mobil listrik, tetapi saya minta kepada PM Albanese untuk litiumnya bisa dibawa ke Indonesia saja. Kita bersama-sama melakukan hilirisasi di Indonesia,” tuturnya.

Kedua, berkaitan dengan ekonomi hijau, Jokowi optimistis bahwa potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia itu sangat besar, di mana ada potensi 434.000 megawatt yang bersumber dari panas bumi, tenaga air (hydropower), tenaga surya, dan tenaga angin. “Semuanya kami ada. Inilah kesempatan para investor untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia membawa investasi, membawa teknologi karena ini memerlukan biaya yang tidak sedikit untuk bersama-sama membangun ekonomi hijau di Indonesia,” ujarnya.

Jokowi mengaku untuk mendukung ekonomi hijau dan EBT tersebut, pemerintah telah menyiapkan di Kalimantan Utara, yaitu 30.000 hektare lahan untuk green industrial park yang dirinya yakini akan membawa investor secara berbondong-bondong untuk datang dalam membangn produk hijau dari Indonesia. “Apalagi, di dekat kawasan itu ada Sungai Kayan yang bisa memproduksi energi bersih energi hijau sebesar 13.000 megawatt yaitu hydropower. Dan, terakhir saya mengucapkan selamat bekerja bagi Presidensi B20 India pada tahun depan, saya optimistis B20 akan makin solid dan terus berkembang,” pungkas Jokowi.

 

Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Beri Kunci Presidensi B20 ke India, Ini Pesan Presiden Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya