SOLOPOS.COM - Makam Kanjeng Pangeran Puruboyo I di komplek Masjid Sulthoni, Wotgaleh, Sendangtirto, Berbah Sleman. (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, JOGJA- Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto enggan berspekuliasi terkait pelaku perusakan sejumlah makam di Jogja. Namun, ia yakin pelakunya bukan orang yang sakit jiwa (gila).

Usai menerima kunjungan trah Mataram dari Surakarta, Hadiwinoto mengatakan, dari pertemuan itu, Kasunanan Surakarta juga menceritakan adanya perusakan beberapa petilasan- petilasan di Surakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bagi Hadi, perusakan di Makam Purbo dan Wotgaleh berbeda, karena makam Purbo pelakunya kelompok, sedangkan di Wotgaleh cenderung individu.

Ekspedisi Mudik 2024

Kendati kepolisian melaporkan perusakan di Wotgaleh dilakukan orang sakit jiwa, Hadi justru meragukan. “Kalau memang cah kurang sak setrip kok ke situ. Malah menjadi tanda tanya besar, apa ada yang menyuruh?,” tuturnya.

Wotgaleh, menurut Hadi, telah memiliki pengamanan cukup ketat karena masuk dalam kompleks Akademi Angkatan Udara. Pintu masuk makam yang tadinya di selatan, kini telah dipindah ke sisi timur.

Hasil pertemuan kemarin, kata Hadi, akan dilaporkan ke Sultan. Selanjutnya, Kraton akan meminta keterangan dari Polda DIY tentang perkembangan hasil penyelidikan kasus ini.

Dari situ, lanjutnya, akan didalami mengenai ada atau tidak kesamaan motif perusakan makam.

“Sampai sekarang kami belum tahu sama atau tidak perusakan di Jogja dan Solo,” ujarnya.

Atas banyaknya kasus perusakan makam itu, Hadi enggan berspekulasi ada upaya dari kelompok- kelompok tertentu untuk meniadakan budaya asli Jogja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya