SOLOPOS.COM - Kolam peninggalan perusahaan perkebunan serat terbaik dan terbesar pada masa Hindia Belanda di Dusun Mento, Desa Wonoharjo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. Foto diambil Senin (14/6/2021). (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI -- Jejak peninggalan perusahaan perkebunan serat terbaik dan terbesar pada masa Hindia Belanda di Wonogiri yang beroperasi mulai 1897 hingga akhir 1940-an itu masih ada hingga saat ini.

Hasil penelusuran Solopos.com ke lokasi, Dusun Mento, Desa Wonoharjo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Senin (14/6/2021), peninggalan itu berupa bangunan seperti kolam dan jembatan jalur lori.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kolam itu dulu digunakan untuk merendam serat sebelum diolah menjadi sejumlah barang. Sedangkan jembatan jalur lori digunakan untuk aktivitas mengangkut serat dari area perkebunan. Luas perkebunan serat itu sekitar 1.000 hektare.

Baca Juga: Perusahaan Perkebunan Serat Terbesar Hindia Belanda Ada Di Wonogiri Loh, Ini Lokasinya

Kolam peninggalan perusahaan serat terbesar Hindia Belanda itu berada di belakang rumah Ketua RT 002 Dusun Mento, Wonoharjo, Wonogiri. Sekitar lima petak kolam itu berada di satu kawasan.

Bangunan kolam yang mempunyai tinggi sekitar 1,5 meter itu masih kokoh, meski ada beberapa bagian bangunan yang sudah gempil. Kini di dalam kolam dan sekitarnya dipenuhi rumput.

Saluran Irigasi

Di dekat kolam terdapat bangunan saluran irigasi yang juga diyakini peninggalan perusahaan karena tekstur bangunannya mirip dengan bangunan kolam. Hinggi kini saluran irigasi itu masih dimanfaatkan warga sekitar.

Baca Juga: Jalur Lori Hingga Makam, Ini Jejak Peninggalan Perusahaan Penghasil Serat Terbesar Hindia Belanda Di Wonogiri

Berjarak satu kilometer dari lokasi kolam, terdapat jembatan jalur lori di area sungai. Tepatnya berada di belakang Kolam Renang atau Kolam Keceh Belik Wonoharjo.

perusahaan serat hindia belanda wonogiri
Salah satu bangunan peninggalan perusahaan serat terbesar dan terbaik era Hindia Belanda di Dusun Mento, Wonoharjo, Wonogiri. Foto diambil Senin (14/6/2021). (Solopos/M Aris Munandar)

Badan jembatan yang diyakini peninggalan perusahaan serat Hindia Belanda di Wonogiri itu sudah tidak ada lagi, hanya tersisa tiang jembatan. Tiang jembatan itu terbuat dari batu yang dicor dan terlihat sangat kokoh. Di sekitar tiang jembatan dipenuhi pohon bambu.

Hasil penelitian Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Komisariat Wonogiri dan arsip digital Universitas Leiden, Belanda, keadaan di Desa Wonoharjo, khususnya Dusun Mento telah berubah. Jika dulu berwujud perkebunan, kini di sekitar kolam dan jembatan jalur lori itu telah menjadi permukiman.

Baca Juga: Muncul Klaster Perkantoran di Wonogiri, Ini Instruksi Bupati Jekek

Salah satu warga Mento, Pardi, 52, mengatakan kawasan kolam dan tiang jembatan yang saat ini masih ada itu berada di pekarangan warga. Tanah itu sudah menjadi milik warga dan sudah ada sertifikat hak milik sejak lama.

Kolam Ikan Lele

"Sejak saya kecil bangunannya sudah seperti ini. Kalau sejarah detailnya kurang paham. Yang jelas dulu kolam ini pernah digunakan untuk kolam ikan lele, namun hanya sementara," katanya saat ditemui Solopos.com di sekitar bekas kolam perusahaan perkebunan serat, Senin.

Ia mengatakan saluran irigasi yang berada di sekitar kolam peninggalan perusahaan serat terbesar Hindia Belanda di Wonogiri itu juga merupakan satu paket bangunan dengan kolam. Saluran yang mempunyai panjang sekitar 200 meter itu masih dimanfaatkan warga untuk irigasi sawah.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Wonogiri Tambah 87 Orang dalam Sehari, Bupati: Masih Terkendali Kok!

"Irigasi ini sudah lama. Di dusun lain sana ada dam air yang dialirkan ke Mento melalui saluran irigasi ini. Kalau sore lebih deras mengalirnya. Karena para petani memanfaatkan air untuk tanaman di sawah," katanya.

Sementara itu, warga sekitar menyebut jembatan jalur lori dekat sungai itu dengan sebutan Jembatan Bang atau Kreteg Bang (Kreteg Abang).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya