SOLOPOS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Reuters)

Solopos.com, JAKARTAPerang Rusia vs Ukraina bakal terus berlangsung setelah perundingan yang dilakukan mengalami jalan buntu.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pembicaraan dengan Ukraina buntu karena pihak Ukraina membuat “klaim palsu” tentang kejahatan perang dan tuntutan tambahan untuk jaminan keamanan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami kembali ke situasi buntu lagi,” kata Putin seperti dikutip Bisnis dari BBC.com, Rabu (13/4/2022).

Baca Juga: Presiden AS: Vladimir Putin Pengin Habisi Ukraina!

Putin juga menegaskan Rusia tidak akan menghentikan operasi militer di Ukraina. Pernyataan Putin ini merupakan yang pertama di depan umum sejak pasukan Rusia menarik diri dari wilayah utara Ukraina di sekitar ibu kota Kiev.

Meski gagal menguasai Ibu Kota Kiev, pasukan Rusia fokus di wilayah timur Donbas. Ukraina menyatakan sedang menyelidiki klaim pasukan Rusia menggunakan senjata kimia meski tidak jelas apa substansinya.

Para pejabat negara Barat memperingatkan setiap penggunaan senjata kimia oleh Rusia akan menjadi eskalasi serius dari perang yang sudah menghancurkan.

Baca Juga: Rusia Kuasai Donbass Ukraina, Putin akan Deklarasi Kemenangan 9 Mei

Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari dengan tujuan merebut Kiev dan menggulingkan pemerintah dan menggantinya dengan rezim yang bersahabat dengan Moskow, menurut pihak negara Barat.

Dalam enam pekan sejak itu, pergerakan darat terhenti dan pasukan Rusia berpotensi kehilangan ribuan pejuang dan dituduh membunuh warga sipil dan kekejaman lainnya.

Putin mengatakan Moskow “tidak punya pilihan lain” dan invasi tersebut bertujuan untuk melindungi orang-orang di bagian timur Ukraina dan untuk “memastikan keamanan Rusia sendiri.”

Baca Juga: Ukraina Sebut 19.000 Tentara Rusia Tewas di Medan Perang

Dia bersumpah serangan itu akan “berlanjut sampai selesai sepenuhnya dan mencapai pemenuhan tugas yang telah ditetapkan.”

Saat ini, pasukan Putin bersiap untuk serangan besar di Donbas tempat para separatis sekutu Rusia dan pasukan Ukraina bertempur sejak 2014. Rusia juga telah mengakui klaim kemerdekaan separatis.

Ahli strategi militer mengatakan Moskow percaya dukungan lokal, logistik, dan medan di kawasan itu mendukung militernya yang lebih besar dan bersenjata lebih baik, yang berpotensi memungkinkan Rusia akhirnya membalikkan keadaan.

Baca Juga: Voting Penangguhan Rusia dari Dewan HAM PBB, Indonesia Pilih Abstain

 

Senjata Kimia

Senjata Kimia Di Mariupol, sebuah kota pelabuhan strategis di Donbas, resimen Ukraina yang melindungi pabrik baja, menuduh bahwa sebuah pesawat tak berawak menjatuhkan zat beracun di kota itu.

Pernyataan Resimen Azov, kelompok sayap kanan yang sekarang menjadi bagian dari militer Ukraina, tidak dapat diverifikasi secara independen.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan meski para ahli sedang mencoba untuk menentukan apa substansinya, tapi dunia harus bereaksi sekarang.

Baca Juga: Status Rusia di Dewan HAM PBB Ditangguhkan

Klaim itu muncul setelah seorang pejabat separatis sekutu Rusia muncul untuk mendesak penggunaan senjata kimia dan mengatakan kepada TV pemerintah Rusia pada Senin bahwa pasukan separatis harus merebut pabrik dengan terlebih dahulu memblokir semua pintu keluar.

“Dan kemudian kami akan menggunakan pasukan kimia untuk mengeluarkan mereka dari sana,” kata Eduard Basurin seperti dikutip HuffingtonPost.com, Rabu (13/4).

Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar mengatakan para pejabat sedang menyelidiki, dan kemungkinan amunisi fosfor yang menyebabkan luka bakar yang mengerikan tetapi tidak digolongkan sebagai senjata kimia.



Baca Juga: Kuburan Massal Buscha, Saksi Kekejaman Tentara Rusia

Senjata itu diduga digunakan di Mariupol, yang telah dihantam oleh serangan Rusia selama berminggu-minggu. Sedangkan para pemimpin Barat memperingatkan jika senjata kimia ditemukan telah digunakan, hal itu akan menjadi pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya