SOLOPOS.COM - Dua warga menggunakan anyaman bambu untuk melewati genangan air karena drainase meluap di Perumahan Bhayangkara Plumbungan, Karangmalang, Sragen, Jumat (12/2/2021) malam. (Istimewa)

Solopos.com, SRAGEN -- Sebanyak 20 rumah di Perumahan Bhayangkara RT 046, Kelurahan Plumbungan, Karangmalang, Sragen, kebanjiran gara-gara drainase tak mampu menampung air hujan, Jumat (12/2/2021) malam.i Perumahan Bhinakarya RT 048 yang terkena dampak banjir itu.

Lurah Plumbungan, Kecamatan Karangmalang, Sragen, Budiyanto, kepada Solopos.com, Jumat malam, menyampaikan banjir terjadi setelah hujan deras berdurasi lama. Genangan air mulai naik pukul 18.30 WIB dan hingga pukul 23.00 WIB air belum surut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Budiyanto, genangan air sampai membuat 23 rumah di dua lingkungan perumahan Sragen itu dari luapan air drainase lingkungan yang melebihi kapasitas. Langkah penanganannya, warga bergotong-royong melebarkan gorong-gorong untuk mengurangi debit air dalam drainase.

Baca Juga: Sebut Tidak Ada Pengurungan, Ini Kata Kubu PB XIII Soal Pintu Keraton Solo Yang Dikunci

"Warga juga membuat dapur umum karena sebagian warga yang rumahnya kebanjiran sampai ke dapur sehingga tak bisa memasak. Semula ada rencana mengungsi di SMK PGRI tetapi rencana itu urung karena warga memilih mengungsi ke tempat saudara,” ujar Budiyanto.

Membuat Talut

Peristiwa tersebut, katanya, sudah ia ke Camat Karangmalang dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen. Budiyanto menjelaskan di daerah itu ada tiga perumahan, yakni RT 046 Perumahan Bhayangkara I, RT 047 Perumahan Bhinakarya 1, dan RT 048 Perumahan Bhinakarya 2.

Namun yang kebanjiran paling parah adalah Perumahan Bhayangkara, Sragen. "Pengembang sepertinya tidak jeli dan tanggap atas permasalahan drainase. Saya pernah mengingatkan agar membuat talut drainase seperti di Perumahan Bhinakarya 1 dan Bhinakarya 2 tetapi tidak diindahkan karena kemungkinan sudah laku,” ujarnya.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek Di Kelenteng Pasar Gede Solo, Pelita Abadi Menyala 15 Hari

Budiyanto berharap ke depan karena wilayah Plumbungan merupakan zona yang disiapkan untuk perumahan, kelurahan bersama-sama dinas terkait lebih ketat mengawasi. Hal itu untuk memastikan pengembang perumahan taat regulasi. Khususnya dalam hal syarat pemenuhan fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Terpisah, Kepala Harian BPBD Sragen Sugeng Priyono mengaku sudah mendapatkan laporan itu dan menugaskan petugas untuk mengecek lokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya