SOLOPOS.COM - Ilustrasi inflasi (Dok/JIBI)

Pertumbuhan ekonomi tahun ini untuk inflasi dapat sering terjadi.

Harianjogja.com, JOGJA-Berdasarkan kalender tahun 2016, banyak libur nasional yang memicu libur panjang. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewaspadai akan kondisi ini karena berpotensi menimbulkan inflasi.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Seperti halnya yang terjadi pada akhir tahun 2015 lalu di mana tiga libur nasional yakni Maulud Nabi pada 24 Desember, Natal 25 Desember, tahun baru 1 Januari serta libur sekolah berdampak pada kenaikan komoditas di pasaran. Hal ini terjadi sebagai imbas dari libur panjang.

Kepala KPBI DIY Arief Budi Santoso melihat banyak potensi libur panjang yang akan terjadi pada tahun 2016 ini.

“Ada beberapa bulan yang berpotensi libur panjang sehingga harus diantisipasi untuk bisa mengendalikan inflasi di tahun 2016,” kata dia, Jumat (8/1/2016).

Saat Desember lalu, libur panjang yang terjadi pada akhir tahun sangat berdampak pada kenaikan harga bahan pangan. Secara langsung juga menaikkan harga pangan yang dijual di pasaran.

“Natal dan Tahun Baru kemarin menyebabkan ledakan luar biasa dari bahan makanan sampai makanan meski stok cukup. Maka 2016 ini perlu diwaspadai karena banyak potensi libur panjang,” ungkapnya lagi.

Berdasarkan kalender 2016, potensi libur panjang terjadi pada bulan Februari, Maret, Mei, Juli, September, dan Desember. Hampir semua hari nasional pada bulan-bulan tersebut jatuh pada hari Jumat dan Senin sehingga hal ini menjadi peluang bagi pegawai khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk mengambil libur panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya