SOLOPOS.COM - Presiden ke-6 RI, SBY, Salat Maghrib Berjemaah dengan Prabowo dan Jokowi beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Solopos.com, BOGOR — Setelah bertemu dengan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) pekan lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan anggota tim Koalisi Merah Putih. Seperti diketahui koalisi pengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa itu telah menunggu di Cikeas sejak Selasa (2/9/2014).

Pertemuan berlangsung selama hampir dua jam sejak pukul 08.00 WIB hingga pukul 09.45 WIB dan didahului dengan acara sarapan bersama antara Presiden SBY dengan anggota tim koalisi. Pada pertemuan dengan anggota tim Koalisi Merah Putih, SBY hadir dalam kapasitasnya sebagai Presiden RI maupun Ketua Majelis Tinggi dan Ketua Umum Partai Demokrat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami melaksanakan pertemuan yang dihadiri oleh unsur pimpinan parpol yang tergabung dalam kekuatan Koalisi Merah Putih, Koalisi Merah Putih bersama saya baik dalam kapasitas saya sebagai Presiden RI maupun selaku pimpinan Partai Demokrat,” katanya di kediaman pribadinya di Puri Cikeas Indah, Bogor, Jawa Barat, Senin (2/9/2014) pagi.

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Presiden SBY, Ia membuka komunikasi dengan kelompok merah putih sehubungan keinginan kedua belah pihak yaitu antara dirinya dengan para pimpinan parpol yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih untuk berkomunikasi. “Dengan demikian, saya bisa menjalankan tugas saya untuk berkomunikasi dengan kekuatan-kekuatan politik real,” katanya.

Sementara itu, dalam pertemuan empat mata dengan presiden terpilih Jokowi di Bali pada pekan lalu, Presiden SBY mengaku tidak melakukan deal-deal politik. Dia menyebutkan pertemuan dengan Jokowi merupakan pertemuan resmi dalam kapasitas formal sebagai Presiden RI.

Hal itu berbeda dengan pertemuan pagi ini dengan Anggota Tim Koalisi Merah Putih yang dilakukannya baik dalam kapasitas sebagai Presiden RI maupun sebagai pimpinan Partai Demokrat. “Konteksnya itu. Bukan konteks politik dan tidak ada deal politik apapun, sebagaimana yang dispekulasikan sejumlah kalangan,” ujarnya.

SBY menyebutkan pertemuannya dengan Jokowi di Bali dilakukan dengan tujuan membantu kesiapan Jokowi sebagai presiden terpilih yang akan dilantik menjadi Presiden RI periode 2014-2019 pada 20 Oktober 2014. SBY berharap pemerintahan baru yang akan menggantikannya tersebut dapat lebih siap mengemban tugas.

“Menjadi kewajiban moral saya selaku presiden yang sedang mengemban tugas untuk berikan penjelasan, keterangan tentang agenda kenegaraan dan agenda pemerintahan yang sedang berlangsung saat ini hingga awal tahun depan,” katanya.

SBY mengakui sebelum keluarnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mengenai sidang gugatan sengketa Pilpres 2014 yang diajukan pasangan Prabowo-Hatta pada 21 Agustus 2014, dia sengaja tidak melakukan komunikasi dengan kedua pihak yang berkompetisi.

SBY memilih tidak berkomunikasi baik dengan pasangan nomor urut 1 Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa maupun pasangan nomor urut 2 Joko Widodo dan Jusuf Kalla. “Semuanya itu, saya pilih posisi dan sikap seperti itu untuk kebaikan bersama,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya