SOLOPOS.COM - Presiden ke-5 RI Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri (tengah) berswafoto bersama Ketua DPR Puan Maharani (kanan) dan Menteri Pertahanan Prabowo Soebianto (kiri) seusai prosesi Pengukuhan Guru Besar di Aula Merah Putih, Universitas Pertahanan, Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/6/2021).

Solopos.com, JAKARTA — Pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto di Istana Negara beberapa hari lalu disorot karena dinilai memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan partai.

Lontaran itu disampaikan politikus Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng. Menanggapi hal itu politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus menilai pernyataan Andi Alfian Mallarangeng sebagai prasangka yang tidak etis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Deddy Yevri Sitorus dalam keterangannya di Jakarta, Senin (22/11/2021), mengatakan sebagai elite politik partai, Andi Alfian Malarangeng seharusnya bisa menjaga perkataannya.

“Pertemuan Ibu Megawati dengan Prabowo hanyalah sebuah kebetulan belaka saat seremoni pelantikan Panglima TNI,” katanya seperti dikutip Antara.

Menurut dia, sebagai seorang intelektual seharusnya Alfian Malarangeng tidak membuat pandangan seolah-olah kedua tokoh itu memakai ruang istana untuk kepentingan partai.

Pertemuan spontan itu, kata dia, sifatnya adalah sebuah silaturahmi dan merupakan hal yang wajar saja ketika memanfaatkan waktu untuk sekadar saling menyapa.

Sebagai tokoh politik nasional, menurut dia, hal yang lumrah saja bagi Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto membicarakan kondisi politik dan kebangsaan terkini.

Baca Juga: Megawati Bertemu dengan Prabowo di Istana, PDIP Ungkap Bahas Ini 

Apalagi, keduanya sama-sama intens terlibat belakangan ini terkait dengan Universitas Pertahanan meski sebelumnya hanya melalui aplikasi Zoom meeting.

“Jadi, saya kira wajar saja sebagai orang timur menyempatkan diri untuk bersilaturahmi saat bertemu muka. Kedua tokoh ini orang yang mengerti adab yang baik layaknya orang timur,” ujar Deddy.

Deddy Sitorus merasa khawatir akibat yang bisa timbul di tengah masyarakat karena prasangka tersebut.

Ia menilai Andi Alfian Mallarangeng harus memberikan klarifikasinya.

“Bayangkan Bu Mega dan Pak Prabowo itu seperti saat Anda menghadiri pesta, lalu bertemu orang yang Anda kenal dan hormati, otomatis nyari tempat buat ngobrol ‘kan? Tempat pertemuan juga bukan ruang rahasia,” katanya.

Di ruang pertemuan itu, kata dia, juga ada petugas istana yang hilir mudik melayani. Jadi, dia menilai apa yang disampaikan Andi Mallarangeng sebagai hal gegabah dan tidak etis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya