SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Pertanian Sukoharjo, para petani Bendosari memprotes pembagian suplai air.

Solopos.com, SUKOHARJO Sejumlah petani di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, memprotes pembagian suplai air ke lahan pertanian yang tak merata. Imbasnya, puluhan hektare sawah di tiga desa wilayah Bendosari tak bisa ditanami alias bera.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Puspitosari di Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, mendatangi Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pekerjaan Umum (PU) Kecamatan Bendosari, Kamis (24/8/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Mereka mengadu ihwal pembagian pasokan air dari Bendung Mertosari ke lahan pertanian yang tak merata. Suplai air ke lahan pertanian di sisi selatan bendung jauh lebih kecil dibanding sisi utara bendung.

Padahal, lahan pertanian di sisi selatan bendung meliputi tiga desa yakni Mertan, Sugihan, dan Mulur seluas sekitar 50 hektare. “Suplai air ke lahan pertanian sangat sedikit. Hanya sawah di sekitar bendung yang menerima suplai air. Sementara lahan pertanian lainnya tak mendapat pasokan air sehingga tak ditanami selama musim kemarau,” kata dia seorang pengurus Gapoktan Puspitosari, Bambang Sadono, Kamis.

Kondisi ini terjadi selama lebih dari 10 tahun dan merugikan para petani yang memiliki sawah di sisi selatan bendung. Mereka tak berani mengolah sawah lantaran minimnya pasokan air saat musim kemarau.

Sementara areal persawahan di sisi utara bendung tak terkendala suplai air saat musim kemarau. “Puluhan hektare sawah tidak ditanami padi saat musim kemarau. Pasokan air ke lahan pertanian tak memadai. Ini merugikan para petani karena sawah bera selama beberapa bulan,” ujar Bambang.

Pernyataan senada diungkapkan petani lainnya, Sukri. Para petani kesulitan mendapatkan suplai air selama musim kemarau. Meski volume air di Bendung Mertosari surut, masih bisa dimanfaatkan untuk mengairi saluran irigasi pertanian.

Semestinya, lanjut Sukri, suplai air ke lahan pertanian baik di sisi utara maupun selatan bendung merata. “Kami mengadu ke instansi terkait agar ada solusi alternatifnya. Para petani bingung saat musim kemarau karena minimnya pasokan air ke lahan pertanian,” tutur dia.

Sementara itu, Kepala UPTD Pekerjaan Umum Kecamatan Bendosari, Diyono, mengatakan segera menindaklanjuti aduan para petani ihwal pembagian suplai air itu. Petugas bakal turun lapangan untuk mengecek kondisi pintu air bendung agar pasokan air bisa maksimal ke lahan pertanian.

Diyono juga berencana berkoordinasi dengan pengurus gapoktan untuk membahas pembagian suplai air ke lahan pertanian. “Nanti petugas bakal mengecek ke lokasi bendung. Kami berkomitmen menindaklanjuti aduan petani agar masalah ini [pembagian pasokan air ke lahan pertanian] rampung,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya