Pertanian Sukoharjo dihantui wereng yang telah menyerang tanaman padi di wilayah Klaten.
Solopos.com, SUKOHARJO — Kalangan petani di perbatasan Sukoharjo-Klaten bersiaga menghadapi serangan hama wereng batang cokelat. Kewaspadaan ini menyusul serangan wereng di Kecamatan Juwiring, Wonosari, Karangdowo, dan Cawas, Kabupaten Klaten.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Koordinator Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Dinas Pertanian (Dispertan) Sukoharjo, Samidi, saat ditemui Dia mengatakan ancaman wereng selalu ada setiap musim tanam, terutama wilayah perbatasan. Samidi mengaku sudah menginstruksikan PPL dan PHP di wilayah ring I yang berbatasan dengan empat kecamatan di Klaten itu agar waspada terhadap hama wereng. Wilayah ring I itu seperti Bulakan, Sonorejo, Kecamatan Sukoharjo; dan Majasto, Kecamatan Tawangsari berbatasan dengan Juwiring, Krajan dan Geneng, Kecamatan Gatak, Jetis, Baki, Mancasan, dan Gadingan, Kecamatan Baki berbatasan dengan Wonosari. Wilayah lainnya, yakni Kedungjambal, Watu Bonang, Kecamatan Tawangsari berbatasan dengan Karangdowo dan Cawas. PPL dan PHP diminta setiap hari mengamati kondisi tanaman dan segera melaporkan hasilnya kepadanya. “Kalau ditemukan hal yang sekiranya membutuhkan pengendalian bisa langsung segera ditangani. Bisa dengan disemprot pestisida. Jangan sampai serangan wereng pada 2010 dan 2011 kembali terulang. Kala itu lahan seluas 6.000 ha [hektare] puso [gagal panan],” kata Samidi.
Berdasar hasil pengamatan, lanjut dia, ditemukan penetasan telur wereng di Desa Majasto di lahan seluas kurang lebih 8.000 meter persegi. Samidi mengklaim petani dan petugas sudah mengendalikannya. Petani asal Dukuh Majasto, Desa Majasto, Sugino, 58, mengaku selalu waspada terhadap serangan wereng. Dia tidak memungkiri Majasto kerap menjadi sasaran migrasi wereng dari Juwiring. “Saat ini usia tanaman sudah sebulan, tidak ada wereng. Semoga sampai panen tetap tidak ada hama,” kata dia.