SOLOPOS.COM - Dam Colo (dok)

Pertanian Sukoharjo, Dam Colo ditutup sebulan per 1 Oktober 2017.

Solopos.com, SUKOHARJO – Agenda rutin penutupan Dam Colo mulai 1 Oktober 2017 dinilai bakal membuat ribuan petani di Sukoharjo merugi lantaran tak bisa memanen padi saat masa tanam (MT) III.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Untuk diketahui, Tim Koordinasi Pengelolaan Sumberdaya Air (TKPSDA) Jateng dan Jatim menetapkan Dam Colo ditutup per 1 Oktober 2017 hingga sebulan kemudian. Di saat itu, ribuan hektare lahan pertanian di sepanjang saluran Colo Timur dan Colo Barat sangat membutuhkan suplai air. Apabila areal persawahan tak disuplai air, dipastikan gagal panen atau puso.

“Bukan petani saja yang merugi namun anggota keluarganya, istri, dan anak-anaknya. Para petani tak bisa memberi nafkah keluarganya lantaran sawah gagal panen,” kata Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur, Sarjanto, saat dihubungi, Kamis (21/9/2017).

Pria yang akrab disapa Jigong ini telah menyampaikan aspirasi para petani saat rapat TKPSDA Jateng dan Jatim pada beberapa hari lalu. Para petani  meminta penundaan penutupan Dam Colo hingga pertengahan Oktober. 

Dalam pertemuan itu, TKPSDA Jateng dan Jatim menolak aspirasi petani lantaran tidak ada ketersediaan air untuk mengairi lahan pertanian. “Hitung-hitungan kami, air di Dam Colo masih cukup untuk mengairi sawah hingga pertengahan Oktober. Penutupan Dam Colo bakal berdampak pada kelangsungan hidup petani.” ujar dia.

Harapan satu-satunya para petani adalah hujan yang turun selama Oktober. “Sumur pantek dan mesin pompa air tak maksimal menyedot air saat musim kemarau. Kami hanya bisa menunggu turun hujan,” tutur Jigong.

Sementara itu,  Kepala Divisi Jasa ASA III Perum Jasa Tirta I Wilayah Sungai Bengawan Solo, Erwando Rahmadi, mengatakan penutupan Dam Colo merupakan kebijakan yang diputuskan TKPSDA Jateng dan Jatim. Erwando hanya sebagai operator pengelolaan sumber daya air yang melaksanakan kebijakan itu.

Saat ini, ketersediaan air tak memungkinkan untuk menyuplai lahan pertanian di sepanjang saluran Colo Timur dan Colo Barat. “Kami telah memertimbangkan dari berbagai aspek seperti infrastruktur bangunan, lahan pertanian hingga ketersediaan air,” kata dia.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya