SOLOPOS.COM - Lokasi pembangunan kantong lumpur di saluran Colo Timur di sekitar Dam Colo, Kecamatan Nguter, Kamis (15/12/2016). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Pertanian Sukoharjo, Kementerian PUPR merehab  Dam Colo di Nguter, Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai mengerjakan proyek rehab besar-besaran di Dam Colo, termasuk saluran Colo Timur dan Colo Barat. Anggaran proyek itu berasal dari APBN senilai Rp265 miliar dan pengerjaannya multiyears yakni  pada 2016-2018.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Sigit Santoso, di sela-sela kunjungan kegiatan peserta workshop pembangunan dan rehab prasarana irigasi di Dam Colo, Kecamatan Nguter, Kamis (15/12/2016). Menurut Sigit, proyek rehab di sepanjang saluran Colo Timur dan Colo Barat dilaksanakan berdasarkan skala prioritas.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sebenarnya masa kontrak kerja dengan rekanan proyek rehab Colo Timur dan Colo Barat mulai 2016-2019. Namun, harapan kami pengerjaan proyek rampung pada 2018,” kata dia, Kamis.

Pengerjaan proyek rehab saluran Colo Timur dan Colo Barat difokuskan di saluran irigasi yang kondisinya rusak atau kritis. Hal ini dilakukan agar pasokan air ke lahan pertanian di sepanjang saluran Colo Timur dan Colo Barat lebih maksimal. Saluran Colo Timur mengairi lahan pertanian di wilayah Sukoharjo, Karangnganyar, Sragen, hingga Ngawi, Jawa Timur. Total luas lahan pertanian di sepanjang saluran Colo Timur sekitar 20.000 hektare.

Sementara saluran Colo Barat mengairi lahan pertanian di wilayah Sukoharjo, Wonogiri, dan Klaten dengan luas lahan sekitar 5.000 hektare. “Sejak dibangun pada 1987 lalu, Dam Colo belum pernah direhab secara besar-besaran. Kalaupun ada hanya spot-spot tertentu, baru kali ini ada proyek rehab besar-besaran. Saluran Colo memang lama tak direhab,” ujar Sigit.

Pengerjaan proyek rehab saluran Colo Timur dan Colo Barat dimulai dengan pembangunan kantong lumpur di Dam Colo. Pengerjaan pembangunan kantong lumpur Colo Barat telah rampung pada 2015. Saat ini, pengerjaan pembangunan kantong lumpur Colo Timur tahap I telah rampung.

Pengerjaan pembangunan kantong lumpur Colo Timur tahap II dilanjutkan pada 2017. “Fungsi kantong lumpur adalah menyaring lumpur sedimen dari Waduk Gajah Mungkur [WGM] yang masuk ke Dam Colo. Nanti, pasokan air ke areal persawahan sudah bersih dari lumpur,” papar Sigit.

Selama ini, kerusakan saluran irigasi di sepanjang saluran Colo Timur dan Colo Barat antara 40 persen-50 persen. Apabila pengerjaan proyek rehab saluran Colo Timur dan Colo Barat rampung diharapkan fungsi saluran irigasi untuk menyuplai pasokan air lebih maksimal.

Sementara itu, Kepala Sub Divisi Jasa ASA III/1 Wilayah Sungai Bengawan Solo, Hermawan C. Nugroho, mengatakan debit air saluran Colo Timur 15 meter kubik/detik. Pasokan air ke lahan pertanian bergantung pola tanam. Saat ini, sebagian besar lahan pertanian memasuki masa tanam (MT) I yang sangat membutuhkan pasokan air.

Pria yang akrab disapa Wawan ini menambahkan bakal berkoordinasi dengan instansi terkait apabila terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Soloraya. “Jadi kebutuhan pasokan air ke lahan pertanian berbeda-beda. Setiap dua pekan ada perubahan kebutuhan air. Acuannya adalah pola tanam padi,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya