SOLOPOS.COM - Seorang warga sedang mencuci di saluran irigasi di wilayah Karangan, Begajah, Sukoharjo. Dinas Pertanian Sukoharjo akan melakukan normalisasi sejumlah saluran irigasi pada tahun ini. (JIBI/SOLOPOS/Rohmah Ermawati)

Pertanian Sukoharjo membutuhkan pebaikan saluran irigasi.

Solopos.com, SUKOHARJO Sebanyak 32 saluran irigasi sekunder di sepanjang Saluran Colo Timur butuh diperbaiki segera. Selain usia bangunannya cukup tua, saluran irigasi sekunder itu mengalami pendangkalan akibat tumpukan tanah dan bebatuan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saluran irigasi sekunder itu memasok air ke lahan pertanian di Nguter, Bendosari, Mojolaban, dan Polokarto. Saluran irigasi sekunder itu dibangun puluhan tahun lalu. Beberapa bagian bangunan saluran irigasi sekunder retak-retak dan rawan ambrol.

Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Saluran Colo Timur, Jigong Sarjanto, mengatakan akibat usia bangunan dan pendangkalan itu air dari saluran irigasi sekunder itu kerap meluap hingga merendam lahan pertanian. “Dampaknya sekarang saja sudah terasa apalagi 5-10 tahun ke depan. Kondisi ini tak bisa dibiarkan. Harus segera ada pengerukan dan perbaikan,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Minggu (11/10/2015).

Dia mencontohkan saluran irigasi sekunder di sekitar Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban di sebelah timur pintu perlintasan kereta api (KA). Saluran irigasi sekunder itu penuh tanah bercampur batuan. Saat hujan lebat, air meluap dan merendam areal persawahan.

Kondisi ini diperparah banyaknya bangunan rumah penduduk tepat di atas saluran irigasi sekunder. Hal itu menyulitkan proses pengerukan sedimen karena pengerukan harus dilakukan menggunakan alat berat. “Tidak bisa dikeruk secara manual karena tanah sudah bercampur bebatuan,” ujar dia.

Lebih jauh, Jigong menjelaskan sedimen juga mengendap di sejumlah saluran irigasi primer yakni nomor 3, 4, 7, dan 8. Saluran irigasi primer nomor 3 dan 4 terletak di Kecamatan Sukoharjo. Sedangkan saluran irigasi primer nomor 7 dan 8 terletak di Mojolaban dan Polokarto.

Disinggung mengenai pemeriksaan saluran irigasi selama penutupan Dam Colo, Jigong menuturkan pemeriksaan dilakukan petugas Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) dan P3A.

“Mungkin pekan depan ada pemeriksaan saluran irigasi. Kami juga ikut memeriksa dan memberikan masukan kepada BBWSBS,” jelas dia.

Terpisah, Pejabat Humas BBWSBS, Sukoco, mengungkapkan tim dari BBWSBS akan memeriksa saluran irigasi yang rusak. Hasil pemeriksaan akan menjadi bahan pertimbangan apakah saluran irigasi yang bersangkutan membutuhkan perbaikan segera atau tidak. Pemeriksaan saluran irigasi menjadi agenda rutin saat Dam Colo ditutup untuk kegiatan pemeliharaan selama sebulan hingga awal November 2015.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya