SOLOPOS.COM - Ilustrasi generasi muda olah pertanian Madiun. (Facebook-Raditya Venda)

Pertanian Madiun dinilai tidak lagi diminati generasi muda.

Madiunpos.com, MADIUN — Pengguna akun Facebook Raditya Venda melempar pertanyaan di grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun), Minggu (17/1/2016) pukul 15.29 WIB. Pertanyaan tersebut bernada pesimis terkait pengelolaan pertanian Madiun yang tidak lagi dilirik generasi muda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sekedar ingin tanya.. Cah nomnoman wedok saiki opo yo enek ya sing sek gelem tandur ng sawah… Soale biasane wajah’e enek kukule sitok ae lek bingung obat sak apotik diborong… Gkgk..,” tulis Raditya Venda.

Ekspedisi Mudik 2024

Pantauan Madiunpos.com di Facebook, Senin (18/1/2016) pagi, pernyataan Raditya Venda soal pertanian Madiun tersebut telah disukai 46 akun Facebook dan mendapat 15 komentar.

Pemilik akun Facebook Rochim Setiatama menilai masih ada anak muda yang mau pergi ke sawah, namun bukan untuk mengolah pertanian, melainkan berfoto ria. “Puron tp kalih narsis. Pacul ddi tongsis,” tanggap Rochim Setiatama di kolom komentar.

Menurut pengguna akun Facebook Suhartini Spdsd Hartini, minimnya tenaga tanam membuat pengolahan pertanian Madiun digantikan mesin. “Sakniki tandur sampun ndamel mesin,” ujar Suhartini.

Sementara itu, pengguna akun Facebook Nining Cahyono menilai masih ada generasi muda yang mau mengolah pertanian Madiun seperti dirinya. “Tandur niku pandamelan kulo saben dinten mba Raditya Venda,” papar Nining Cahyono.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya