SOLOPOS.COM - Bupati Madiun, Muhtarom, mengikuti panen padi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Mejayan, Rabu (9/11/2016). (Madiunpos.com/ JIBI/Istimewa)

Pertanian Madiun menjadi perhatian bupati terkait sistem tanam padi yang diterapkan petani.

Madiunpos.com, MADIUN – Sistem tanam sebar padi yang diterapkan petani di Desa Sidodadi, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, dinilai lebih menguntungkan ketimbang penanaman dengan sistem konvensional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sistem tanam sebar mampu meningkatkan pendapatan petani dengan hasil panen yang lebih banyak dari sistem tanam konvesional,” ujar Bupati Madiun Muhtarom dalam sambutannya di Desa Sidodadi setelah memanen padi jenis C4 dan Ciherang yang ditanam dengan sistem tanam sebar, Rabu (9/11/2016).

Berdasarkan laporan kelompok petani Desa Sidodadi, hasil panen padi yang ditanam dengan cara konvesional mampu menghasilkan 10,24 ton per hektare. Sedangkan dengan sistem sebar bisa mencapai 11,22 ton per hektare.

Menurut Muhtarom, penanaman padi dengan teknik tanam sebar tersebut telah diterapkan di wilayah Kabupaten Madiun sejak tahun 2013 dan terus berkembang. Dengan tanam sebar, petani bisa menghemat biaya garap lahan hingga Rp2,5 juta setiap hektare. Teknik tersebut juga mengefisienkan waktu tanam hingga panen sebanyak 10-15 hari, karena tidak memerlukan penyemaian dan tenaga tanam.

Selain itu, teknik tanam sebar juga lebih sedikit dalam penggunaan pupuk 20%-30% dibandingkan cara konvensional, serta irit dalam penggunaan benih yang hanya butuh 20 kilogram dari cara biasa yang membutuhkan hingga 45 kilogram per hektare.

Daerah yang sudah mencoba menanam padi dengan sistem tanam sebar telah merata di 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Madiun dengan luasan baru mencapai lebih dari 200 hektare.

Khusus di Desa Sidodadi, dari lahan seluas 195 hektare, sebanyak 7 hektare di antaranya ditanami dengan sistem tanam sebar.

Selain meningkatkan pendapatan petani, lanjut Muhtarom, teknik tanam sebar juga sangat cocok untuk meningkatkan indeks pertamanan di Kabupaten Madiun, sehingga mendukung program swasembada pangan tahun 2017.

“Pemkab Madiun sangat mendukung inovasi para petani ini. Pemkab juga memberi kebebasan para petani untuk memilih sistem tanam sesuai dengan kemampuan. Bagi petani yang cocok dengan teknologi tanam sebar bisa melakukannya. Namun bagi petani yang belum siap, hendaknya kuasai dulu pengetahuannya baru diterapkan,” kata Bupati.

Pihaknya optimistis hasil panen dengan sistem sebar mampu mendongkrak nilai produksi padi di wilayah Kabupaten Madiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya