SOLOPOS.COM - Petani menanam kedelai di lahan persawahan Desa Pakisan, Kecamatan Cawas, Klaten, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Slamet Mulyana)

Pertanian Klaten, petani berharap hasil panen kedelai mereka diserap Bulog.

Solopos.com, KLATEN — Petani kedelai di Kecamatan Cawas Klaten berharap Badan Urusan Logistik (Bulog) bisa menyerap kedelai milik petani seperti halnya gabah. Hal itu dinilai penting guna menaikkan harga kedelai di tingkat petani yang kini mencapai Rp6.000 – Rp6.500 per kilogram (kg).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Koordinator Penyuluh Kecamatan Cawas, Slamet Mulyana, mengatakan harga Rp6.500 per kg adalah harga kedelai saat awal panen. Harga itu jauh dari kata ideal.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebab harga normal biasanya mencapai Rp7.500 – Rp8.000 per kg. “Harga kedelai memang ditentukan melalui mekanisme pasar,” kata Mulyana, saat dihubungi, Kamis (6/7/2017).

Untuk menstabilkan harga kedelai di level Rp7.500 – Rp8.000, ia berharap ada kemitraan antara petani dengan Bulog dalam hal penyerapan kedelai. Pembelian kedelai bisa juga melalui kemitraan dengan swasta. “Misalnya kedelai juga bisa diserap Bulog seperti halnya gabah. Tentu itu sangat membantu petani,” kata dia.

Dia menjelaskan di Cawas, saat ini tengah dilakukan penanaman kedelai serentak. Hingga 6 Juli 2017, realisasi tanam kedelai di Kecamatan Cawas mencapai 1.029 hektar (ha).

Secara terperinci, 483 ha lahan dibiayai APBD, 282 ha lahan dibiayai APBN, dan 264 ha dibiayai secara swadaya. “Harga benih kedelai mencapai Rp13.000 – Rp14.000 per kg,” terang Mulyana.

Ia tidak bisa memastikan kapan 100 persen penanaman selesai mengingat kondisi cuaca masih terdapat hujan. Jika tidak hujan, lahan tidak tergenang. Petani biasanya segera menanam kedelai. “Kalau terlalu kering juga takut kedelai tidak tumbuh,” beber dia.

Kepala Gudang Bulog Karangwuni, Totok Praptomo, mengatakan keterbatasan wewenang membuatnya tak bisa memenuhi kehendak petani. Ia mengaku hanya menerima, menyimpan, merata, dan menyalurkan sesuai instruksi yang diterimanya.

Terkait keinginan petani, petani bisa menghubungi seksi komersial di kantor Bulog Sub Divisi Regional III Surakarta di Jl. Adisucipto, Solo. Sebab, kewenangan ada di sana.

“Nanti misalnya Bulog siap membeli dan diminta menyimpan [kedelai] di gudang kami, kami siap menyimpan. Kami menerima dan mengeluarkan atas dasar pimpinan kami di Solo,” kata dia, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya