SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani menebar pupuk (JIBI/Solopos/Dok)

Pertanian DIY terganjal pada distribusi pupuk bersubsidi. Situasi ini mengakibatkan hasil panen tersendat.

Harianjogja.com, BANTUL—Petani di Bantul mengeluhkan ancaman penurunan produksi padi akibat seretnya penyaluran pupuk bersubsidi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sugito, anggota Kelompok Tani Sri Rezeki Dusun Ngemplak, Desa Srigading, Sanden, Bantul, Rabu (11/3/2015), mengatakan pada musim tanam padi saat ini, penyaluran pupuk bersubsidi jenis Urea, Phonska dan SP datang terlambat.

Ekspedisi Mudik 2024

Pupuk tersebut harusnya sudah sampai ke petani pada pertengahan Januari lalu, saat petani memasuki masa tabur pupuk tahap ketiga atau terakhir. Namun pupuk yang dijadwalkan tiba saat masa tanam berusia 35 hari itu tidak datang.

“Aturannya tiga kali tabur, saat tanam, saat umur 20 hari dan umur 35 hari. Tetapi yang terakhir ini pupuknya tidak datang tepat waktu,” ujar Sugito.

Akibatnya, sebagian besar petani memilih tidak memupuk tanaman padi mereka. Mereka khawatir karena
pemupukan terlambat justru akan mengganggu tanaman.

“Pupuk datang saat buah padi sudah mau keluar, kalau tetap dipupuk maka akan tumbuh anakan padi yang baru,” paparnya.

Risikonya, produksi padi dipastikan menurun hingga 25% karena mengalami kekurangan pupuk. Dampak
selanjutnya, kata dia, harga beras di pasaran diprediksi masih akan tinggi lantaran kurangnya pasokan kendati memasuki panen raya.

Ia mencontohkan di Kecamatan Sanden, rata-rata produksi padi di wilayah ini sebanyak 11 ton per hektare. Dengan kondisi saat ini, volume produksi akan hilang sebanyak 2,75 ton per hektare. Menurut Sugito, bukan kali ini saja penyaluran pupuk bersubsidi seret. Tahun lalu kondisi serupa pernah terjadi.

“Tapi saat itu, terlambatnya tidak lama masih bisa dilakukan pemupukan, jadi penurunan produksi hanya sekitar 15%,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya